Menlu Rusia: Tak Ada Campur Tangan Militer Kami di Ukraina

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov
Sumber :
  • REUTERS/Sergei Karpukhin
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan tidak akan ada campur tangan militer negaranya dalam krisis Ukraina. Pernyataan  Lavrov ini menjawab semua tuduhan yang dialamatkan Ukraina dan negara-negara barat kepada Rusia. 

Sebelumnya, pada Senin kemarin, militer Ukraina kembali mengklaim pasukan mereka terpaksa mundur dari Bandara Internasional Luhansk, karena kelompok separatis didukung kehadiran tank-tank Rusia. Dilansir kantor berita Rusia, Itar Tass, Senin 1 September 2014, Lavrov menyebut negaranya selalu berkomitmen untuk mencari solusi damai dari krisis ini. 

"Kami secara eksklusif berkomitmen untuk mencari penyelesaian damai dari krisis dan tragedi mendalam ini," kata Lavrov. 

Dia juga meminta kepada Washington dan Brussel agar menuntut Ukraina berhenti menggunakan senjata berat terhadap warga sipil. Lavrov turut mengatakan tuntutan Ukraina agar kelompok separatis itu meletakkan senjata tidak masuk akal. 

"Mari kita duduk untuk berdiskusi. Bukan dengan cara memberi sanksi terhadap Rusia dan memaksakan permintaan yang tidak realistis dengan meminta kelompok itu meletakkan senjata dan membiarkan diri mereka sendiri terbunuh," imbuh Lavrov. 

Dia turut menyayangkan adanya pilihan yang diberikan oleh negara-negara barat kepada negara lain yang tidak terlibat dalam konflik itu. Pilihan yang ada, kata Lavrov, hanya bersama atau bersebrangan dengan mereka.

"Menurut saya ini lebih buruk dari sebuah kejahatan dan suatu kesalahan besar," kata dia.

Militer Bukan Solusi
Deretan Kampus Bergengsi di Inggris Gelar Kemah Pro-Palestina

Pernyataan Lavrov itu sesuai dengan kalimat Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon yang tengah berkunjung ke Selandia Baru hari ini. Dia menegaskan solusi militer bukanlah jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
Google Launches No-cost AI Training Course for Teachers

"Saya tahu Uni Eropa, Amerika dan sebagian besar negara-negara barat tengah berdiskusi secara serius di antara mereka bagaimana cara mengatasi masalah ini," ujar Ban dan dikutip Russia Today.
Hong Kong Catat Rekor Suhu Terpanas dalam 140 Tahun Terakhir

Ban melanjutkan, mereka semua perlu tahu bahwa dialog politik jauh lebih bermanfaat dibandingkan solusi militer. 

"Itu lebih memiliki implikasi global dan regional. Oleh sebab itu, saya menghubungi otoritas di Ukraina dan Rusia, untuk menyelesaikan isu ini, duduk bersama dan mencari jalan keluar damai melalui dialog," kata Ban. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya