Sumber :
- VIVAnews/Santi Dewi
VIVAnews - Ada yang berbeda di Bunderan Hotel Indonesia pada Minggu, 30 November 2014. Selain dipadati oleh warga Ibukota dan daerah sekitarnya yang ingin menikmati hari bebas kendaraan (Car Free Day), Walikota London, Inggris, Boris Johnson pun tak ingin ketinggalan menikmati hiruk pikuk di jantung Ibukota itu.
Baca Juga :
Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah
Dari pantauan VIVAnews, Johnson tiba di Bunderan HI sekitar pukul 06.45 WIB. Dia menggowes sepeda lipat dari arah Hotel Kempinski Indonesia. Politikus dari Partai Konservatif itu tiba dengan mengenakan atribut nuansa Inggris.
Mulai dari topo, kaos dan tas kecil yang diletakkan di bagian depan sepeda, semua memiliki gambar bendera kebanggaan Inggris, Union Jack. Duta Besar Kerajaan Inggris untuk RI, Moazzam Malik terlihat ikut mendampingi.
Tak berapa lama kemudian, Gubernur DKI Jakarta yang baru dilantik, Basuki Tjahja Purnama atau akrab disapa Ahok datang dari arah Hotel Pullman. Ahok mengenakan kaos hitam berkerah tiba sekitar pukul 07.00 WIB.
Kepada media yang menemuinya, Johnson mengaku kagum dan terkesima dengan suasana di kegiatan CFD. Pemandangan semacam ini, ujar dia, jarang ditemui di kota-kota di negara lain, bahkan di Inggris sendiri.
"Keliatannya sulit membangunkan warga London untuk berolahraga dan membaur sepagi ini dan di akhir pekan pula. Oleh sebab itu, saya salut terhadap warga Jakarta," kata dia.
Namun, dia mengatakan, bersepeda sudah menjadi budaya warga London.
Sebelumnya, Johnson telah bertemu Ahok di kediaman dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam kemarin. Kedua pemimpin kota metropolitan dunia itu saling bertukar pengalaman mengenai pengelolaan masing-masing ibukota.
Ahok mengaku antusias mendengar penjelasan Johnson ketika London menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2012 lalu. Sebab, di tahun 2018, Jakarta akan menjadi tuan rumah Asian Games.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepada media yang menemuinya, Johnson mengaku kagum dan terkesima dengan suasana di kegiatan CFD. Pemandangan semacam ini, ujar dia, jarang ditemui di kota-kota di negara lain, bahkan di Inggris sendiri.
