Sumber :
- REUTERS/BFMTV via Reuters TV
VIVAnews
- Sedikitnya 30 orang Yahudi selamat saat penyerangan sebuah supermarket di Paris, Jumat, 9 Januari 2015. Mereka bersembunyi dalam ruang pendingin selama lima jam, berharap pelaku tidak menemukan mereka.
Dilansir dari Daily Mail , seorang pengunjung toko berusia 36 tahun, Johan Dorre, mengatakan terjebak di lantai dua, tepat di atas lantai di mana pelaku yang diketahui bernama Amedy Coulibaly menyandera enam orang.
Baca Juga :
Ratu Rania Sindir Charlie Hebdo
Baca Juga :
Keluarga Aylan Kurdi Kecam Charlie Hebdo
Dilansir dari Daily Mail , seorang pengunjung toko berusia 36 tahun, Johan Dorre, mengatakan terjebak di lantai dua, tepat di atas lantai di mana pelaku yang diketahui bernama Amedy Coulibaly menyandera enam orang.
Tiga puluh orang memutuskan bersembunyi dalam ruang pendingin bersuhu minus tiga derajat Celcius. Menggigil karena dingin dan khawatir ditemukan oleh pelaku, mereka berkerumun mendekatkan diri satu sama lain untuk menghindari hipotermia.
"Kami hanya berdiri selama lima jam dan menunggu kabar. Itu lima jam terburuk dalam hidupku. Kami tahu orang-orang ini adalah monster dan tidak akan ragu membunuh orang Yahudi. Mereka menyerang supermarket karena dimiliki Yahudi," ucap Johan.
Jacob Katorza, yang keponakannya berada di dalam supermarket saat penyanderaan, mengatakan orang-orang Yahudi sudah merasa tidak aman di Prancis. "Tidak ada masa depan untuk Yahudi di Prancis. Kami telah selesai di Prancis," katanya.
"Di masa lalu, 7.000 orang Yahudi telah meninggalkan Prancis dan setelah ini akan ada ribuan lagi," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Tiga puluh orang memutuskan bersembunyi dalam ruang pendingin bersuhu minus tiga derajat Celcius. Menggigil karena dingin dan khawatir ditemukan oleh pelaku, mereka berkerumun mendekatkan diri satu sama lain untuk menghindari hipotermia.