Pendiri Sebut Editor Charlie Hebdo Pemicu Pembantaian

Warga antri membeli majalah edisi khusus Charlie Hebdo
Sumber :
  • REUTERS/Stephane Mahe
VIVAcoid
- Salah satu pendiri media Charlie Hebdo, Henri Roussel, menuding editor majalah satir itu menjadi penyebab kematian para staf. Menurutnya Patrick Charbonnier yang turut tewas dalam insiden penyerangan, telah meningkatkan penggunaan karikatur provokatif.


Dikutip
International Business Times
, Rabu, 14 Januari 2015, Roussel menyebut Charbonnier mengabaikan konsekuensi tindakannya bagi para anggota tim Charlie Hebdo. Dia juga menyinggung, keputusan memuat karikatur Nabi Muhammad pada 2011.


"Apa yang membuat dia merasa perlu untuk menyeret tim melakukannya. Dia tidak semestinya melakukan itu, tetapi Charb melakukan itu lagi setahun kemudian, September 2012," kata Roussel pada majalah Nouvel Obs.


Charlie Hebdo menerbitkan karikatur Nabi Muhammad tanpa busana, pada 2012. Roussel menyebut Charbonnier sebagai seseorang yang keras kepala. Pernyataan Roussel tidak mendapat respons, baik dari pengacara Charlie Hebdo berusia 22 tahun, Richard Malka.


"Charb, bahkan belum dimakamkan dan Obs menemukan tidak ada hal yang lebih baik, daripada menerbitkan polemik dan pernyataan berbisa terhadapnya," tulis Malka dalam surat balasannya pada Nouvel Obs dan Le Monde.


Membalas jawaban Malka, editor Nouvel Obs, Matthieu Croissandea mengatakan keputusan mereka menerbitkan pernyataan Roussel adalah bagian dari kebebasan berekspresi. "Terutama, karena ini suara dari salah satu pendiri tim (Charlie Hebdo)," kata Croissandea.



Edisi Terbaru Charlie Hebdo Terjual 7 Juta Eksemplar
Simak Juga:


Tolak Hening Cipta Charlie Hebdo, Bocah 8 Tahun Diinterogasi


Ribuan Orang Demonstrasi Anti Charlie Hebdo di Rusia

(asp)

Polisi Prancis di kantor majalah Charlie Hebdo yang dibom.

Ratu Rania Sindir Charlie Hebdo

Charlie Hebdo menggambar Aylan Kurdi dewasa sebagai pria yang cabul.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2016