Presiden Argentina Ingin Bubarkan Badan Intelijen

Mantan Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner.
Sumber :
  • REUTERS/Argentine Presidency
VIVA.co.id
- Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner mengumumkan rencana untuk membubarkan badan intelijen. Pada pernyataannya di televisi, Cristina mengatakan bakal menyusun undang-undang untuk membentuk badan yang baru.


Dikutip dari
BBC
, Selasa, 27 Januari 2015, Cristina mengatakan badan intelijen masih mempertahankan struktur yang mereka miliki, sejak pemerintahan junta militer yang telah berakhir pada 1983. Keputusannya itu dikeluarkan setelah kematian jaksa penuntut Alberto Nisman.


Nisman tengah menyelidiki kasus pengeboman pusat komunitas Yahudi pada 1994, yang menyebabkan 85 orang tewas. Dia menuding sejumlah pejabat pemerintah, termasuk presiden, terlibat dalam upaya menutupi keterlibatan Iran dalam pengeboman.


"Saya telah mempersiapkan undang-undang untuk mereformasi badan intelijen," kata Cristina, menambahkan bahwa dirinya ingin usul pembubaran badan intelijen dibahas di Kongres. "Rencananya adalah membubarkan sekretariat intelijen dan membentuk badan intelijen federal."


Pemilu Argentina Dimenangi Politisi Konservatif
Lebih lanjut, pemimpin badan intelijen juga harus dipilih oleh presiden dengan meminta persetujuan senat. Dia menegaskan bahwa prioritas pemerintahannya adalah menghapus imunitas intelijen. Nisman ditemukan tewas pada 18 Januari di apartemennya.

Argentina Siap Pilih Presiden Baru

Penyelidik sebelumnya meyakini dia telah melakukan bunuh diri, tapi kemudian meralat pernyataan bahwa mereka tidak dapat menentukan apakah Nisman dibunuh atau dipaksa melakukan bunuh diri.
Kematian Misterius Jaksa di Argentina Bagian Upaya Kudeta


Namun Cristina mengatakan yakin kematian Nisman bukan merupakan bunuh diri. Oleh karena itu dia menginginkan agar badan intelijen dapat diselidiki dengan menghapus imunitas mereka.


Simak Juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya