Sumber :
- REUTERS/Stephanie Keith
VIVA.co.id
- Badai salju yang mendera pesisir timur Amerika Serikat (AS), Senin, 26 Januari 2015 waktu setempat, menjadi bencana bagi lebih dari 60 juta orang dan melumpuhkan kota New York. Skalanya sangat besar sejak badai super Sandy pada 2012.
Dilansir dari
Reuters
, Selasa, 27 Januari 2015, lebih dari 20 persen populasi AS terkena dampak badai salju, menyebabkan sedikitnya enam negara bagian di Pantai Timur mendeklarasikan situasi darurat, dengan ribuan penerbangan ditunda.
Baca Juga :
Benarkah Ada Plastik yang Bisa 'Bunuh Diri'
Cuomo mengumumkan larangan melakukan perjalanan untuk semua kendaraan, kecuali kendaraan darurat pada 13 kota di New York, termasuk New York City, Westchester dan Long Island dengan ancaman denda $300 bagi pelanggar.
"Jika anda berada di mobil dan di jalan, kota, tidak masalah. Setelah pukul 11, Anda akan dinyatakan melakukan pelanggaran. Ini dapat menjadi masalah hidup dan mati, jadi peringatan diperlukan," kata Cuomo.
Badai salju terbesar dalam sejarah di New York City terjadi pada 11-12 Februari 2006, menyisakan timbunan salju setinggi 68 centimeter. Memperlihatkan besarnya dampak badai salju kali ini. (ren)
Simak Juga:
Halaman Selanjutnya
Cuomo mengumumkan larangan melakukan perjalanan untuk semua kendaraan, kecuali kendaraan darurat pada 13 kota di New York, termasuk New York City, Westchester dan Long Island dengan ancaman denda $300 bagi pelanggar.