Nilai-Nilai Barat Harus Keluar dari Ruang Kelas di China

Ilustrasi bendera China
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
- Menteri Pendidikan China, Yuan Guiren, mengatakan materi pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai Barat, harus tetap berada di luar ruang-ruang kelas. Termasuk, tentang demokrasi, multi partai, dan hak asasi manusia.


"Kita tidak boleh membiarkan materi (pendidikan Barat) masuk ke ruang-ruang kelas kita, yang menyebarkan nilai-nilai Barat," kata Yuan yang dikutip Reuters, Jumat, 30 Januari 2015. Partai Komunis China sejak lama menentang nilai-nilai Barat.


Prinsip itu menjadi semakin kuat dalam masa pemerintahan Presiden Xi Jinping, yang memperketat kendali atas media. Lebih banyak pedoman ideologi di universitas pun telah diserukan, untuk menghindari masuknya nilai-nilai Barat.


"Jangan pernah biarkan serangan, atau penghinaan terhadap pemimpin partai, atau pernyataan-pernyataan yang mendiskreditkan sosialisme di ruang-ruang kelas universitas," kata Yuan dalam pertemuan dengan para pejabat universitas China.


Pada akhir Desember 2014, Xi menyerukan pedoman ideologi yang lebih baik di universitas, serta mendesak dipelajarinya Marxisme. Sebuah jurnal di China, Qiushi, menuding akademisi berusaha mendiskreditkan negara dengan menyebarkan nilai-nilai Barat. (asp)

Mengenal Pentingnya Fungsi Pengawas Sekolah


Simak Juga:


Bumi Serpong Damai Bantah Ingkar Janji Terhadap SGU


Ingin jadi Pilot, Stuart Collin Ikut Ujian Paket C
Penerima beasiswa Chevening tahun 2015

Kesempatan Kuliah Bebas Biaya di Inggris

Pendaftaran ini dibuka untuk 69 pelajar dari Indonesia

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016