Sumber :
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id
- Pilot AirAsia diduga telah mematikan sistem komputer, sebelum pesawat Airbus A320 yang membawa 162 penumpang dan kru itu jatuh di Laut Jawa, pada 28 Desember 2014. Demikian disebut dalam sebuah laporan yang dikutip
Guardian
, Jumat, 30 Januari 2015.
Pada Kamis, 29 Januari 2015, penyelidik Indonesia mengatakan pesawat diterbangkan oleh kopilot, saat peringatan
stall
mulai berbunyi. Sementara kapten pilot mengawasi dan berkomunikasi dengan pusat pengendali lalu lintas udara (ATC).
Sebuah laporan, Jumat, menyebut bahwa pilot memutus listrik ke sistem komputer yang penting. Saat mereka berusaha mengatasi krisis yang terjadi dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, menggunakan nomor penerbangan QZ8501.
Dua orang sumber yang dikutip menyebut bahwa pilot mematikan listrik ke sistem perlindungan penerbangan, setelah berusaha mengatasi beberapa peringatan yang dikeluarkan sistem itu.
Komputer kedua yang berfungsi menunjang sistem utama, bertugas mengendalikan kemudi, mencegah pesawat melakukan manuver terlalu tajam, dan mencegah pesawat terbang terlalu lambat. Namun, sistem itu mati jika tidak mendapat arus listrik.
Tidak jelas mengapa pilot mematikan sistem komputer itu, sementara pilot semestinya masih bisa menerbangkan pesawat secara manual. Sebelumnya disebut bahwa pesawat diduga terbang menanjak dengan kecepatan sangat tinggi, hingga kehilangan daya angkat dan jatuh.
Baca Juga :
Bos AirAsia: Terima Kasih Basarnas
Simak Juga:
Halaman Selanjutnya
Simak Juga: