Barat Dukung Serangan Mesir Terhadap ISIS di Libya

Tangki Penyimpanan Minyak Libya Dihantam Roket
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA.co.id - Mesir akan mendapat dukungan Barat untuk menyerang ISIS di Libya pekan ini, sebagai balasan atas pembunuhan 21 orang Kristen Mesir, Minggu, 15 Februari 2015.

Dilansir dari BBC, Senin, 16 Februari 2015, Mesir selama ini telah mengkhawatirkan ketidakstabilan yang terus terjadi di Libya, serta hubungan yang semakin dekat antara militan di Mesir dan Libya.

Maju sebagai Capres Libya, Ini Kontroversi Saif al-Islam Gadaffi

Dukungan pada Mesir dari negara-negara Eropa dipastikan pekan ini, saat Mesir mengumumkan pembelian 24 pesawat tempur Rafale dari Prancis, senilai U$5,9 miliar.

ISIS telah berusaha memicu sentimen sektarian di Mesir, dengan mengaitkan aksi keji mereka dengan laporan pembunuhan seorang wanita Kristen Mesir, yang sebelumnya beragama Islam.

Tapi laporan itu telah terbukti palsu. Di Libya situasi politik sangat terpecah sejak digulingkannya Moammar Kadhafi pada 2011. Tidak ada pemerintah yang berhasil memegang kendali atas seluruh negeri itu.

Dua koalisi militer saling mengklaim, untuk mewakili pemerintahan. Pertama adalah Libya Dawn, yang terdiri dari kelompok-kelompok milisi, termasuk kelompok-kelompok Islam.

Lainnya adalah Dignity, yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar dan mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab serta Mesir. Kedua kubu itu sama-sama memiliki pengaruh yang terbatas.

Pada Agustus 2014, ada beberapa laporan yang menyebut militer UEA bekerjasama dengan Mesir untuk membombardir militan-militan Libya Dawn. Pada Januari 2015, Haftar mengatakan pasukannya menerima bantuan senjata dari UEA.

Beberapa analis mengatakan, keterlibatan internasional di Libya membuat lebih sulit untuk memecahkan konflik internal di negara itu. Kekacauan pun dimanfaatkan oleh ISIS.

Kelompok militan yang telah menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah itu, berusaha memperluas kekuasaan mereka ke negara-negara gagal seperti Libya dan Yaman, yang hingga saat ini tidak memiliki pemerintahan yang diakui.

Baca juga:

Mengejutkan, Putra Gaddafi Daftarkan Diri Jadi Capres Libya



Libya Bebaskan Putra Muammar Gaddafi Usai Lobi Level 'Dewa'
Perdana Menteri Libya Abdulhamid al-Dbeibah di Tripoli, Libya, 21 November 2021

Mobilnya Dihujani Peluru, PM Libya Lolos dari Upaya Pembunuhan

Penembakan terjadi di tengah pertikaian sengit antarkelompok menyangkut kendali kekuasaan pemerintah. PM Libya lolos tanpa cedera dari upaya pembunuhan terhadapnya.

img_title
VIVA.co.id
10 Februari 2022