Aktivis Malaysia: Menutup Aurat Tak Cegah Pemerkosaan

Foto ilustrasi
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Aktivis kemanusian Malaysia, Azrul Mohd Khalib, mengatakan bahwa menutup aurat tidak ada hubungannya dengan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.

Pada artikelnya di laman Malay Mail Online, Rabu 18 Februari 2015, dia menyindir kekeliruan otoritas keagamaan setempat yang salah memahahi isu gender dalan konteks kekerasan sosial.

Khalib menyinggung tentang ceramah yang disampaikan pemuka agama di negerinya bahwa pemerkosaan terjadi, karena wanita tidak menutup aurat. Bagaimana wanita selalu dijadikan pihak yang salah.

Padahal, kata dia, laki-laki semestinya turut berperan untuk mencegah kekerasan, bukan hanya dengan memastikan para wanita menutup auratnya. Analogi soal perempuan harus berdiam diri di rumah, sebaliknya memperlihatkan keburukan laki-laki.

Sebab, itu akan memperlihatkan bahwa laki-laki bagai binatang buas yang tak bisa mengendalikan nafsu, tergoda hanya dengan melihat rambut, betis, atau payudara wanita.

Sementara itu, wanita tidak semestinya dipandang sebagai objek, atau benda mati. Statistik dari kepolisian Malaysia mengungkap rata-rata 10 perempuan dan anak perempuan menjadi korban kekerasan seksual setiap hari di Malaysia.

Bahkan, 50 persen dari semua kasus, termasuk pemerkosaan, korbannya adalah anak-anak di bawah usia 16 tahun. “Apakah jilbab, hijab, atau burqa akan membantu mencegah kasus?" tanya Khalib.

Dia menegaskan bahwa paradigma kekerasan terhadap perempuan harus diubah. Bukan soal perempuan menutup aurat atau tidak, tetapi kembali pada peran laki-laki untuk mencegah kekerasan terjadi.

Khalib mempertanyakan, kapan ceramah-ceramah akan berisi anjuran untuk menentang kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, serta larangan bagi laki-laki untuk melakukan kekerasan pada istrinya atas alasan apa pun.

Para ulama, sebut Khalib, dapat menekankan berbagai hadis Nabi yang menyatakan kebencian terhadap kekerasan pada perempuan dan anak perempuan. “Saya masih menunggu khotbah itu,” tulisnya.

Polisi Penganiaya Penjaga Warnet Disanksi Disiplin

Simak Juga:

Tolak Bayar Parkir, Polisi Makassar Dipukuli



Dituduh Mencuri, Remaja Ditelanjangi dan Dianiaya


Ilustrasi/Garis polisi

Pria Ciputat Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki Terikat

Korban adalah pedagang kopi. Diduga telah dibunuh.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016