Ini Penyebab Muhammad Emwazi Jadi Algojo ISIS

JIhadi John Mohammed Emwazi
Sumber :
  • SITE

VIVA.co.id - Eksekutor kelompok militan Islamic State of Iraq dan al Sham (ISIS), Muhammad Emwazi membantah terkena pengaruh ekstrimisme ketika lima tahun lalu diinterogasi oleh badan intelijen Inggris, MI5.

Dalam sebuah rekaman suara yang diungkap oleh organisasi advokasi, Cage, terdengar pengakuan pria berusia 26 tahun itu yang menyebut MI5 mengancamnya dan berupaya agar dia mengakui terpengaruh paham ekstremis.

Harian Inggris, The Guardian, Senin, 2 Maret 2015 melansir, pengakuan itu disampaikan Emwazi kepada Direktur Penelitian Cage, Asim Qureshi di tahun 2009 lalu.

Agen MI5 menanyakan beberapa hal kepada Emwazi. Terutama mengenai sejumlah peristiwa teror yang pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Dia diinterogasi oleh MI5 usai dicekal masuk ke Tanzania di tahun 2009 lalu. Saat itu, dia kembali ke Belanda.

"Saya tetap meyakini kalau Anda berniat untuk berangkat ke Somalia untuk berlatih (perang)," ujar Emwazi menirukan kalimat salah satu agen MI5 bernama Nick.

Kalimat itu dilontarkan, karena Emwazi terus menyangkal ingin berangkat ke Somalia dan menjawab akan menuju ke Tanzania.

Pria kelahiran Kuwait itu kemudian ditanya mengenai pandangannya soal pengeboman terorganisir di London yang menewaskan 52 orang dan pesawat yang dikirim oleh Osama bin Laden untuk ditabrakan ke gedung World Trade Centre (WTC) tahun 2001 lalu.

"Orang-orang yang tidak berdosa telah tewas. Apa yang Anda pikirkan? Saya pikir ini sebuah ekstremisme. Saya sudah mengatakan hal itu," tegas Emwazi.

Aksi itu, lanjut Emwazi adalah sesuatu yang keliru. "Perbuatan itu keliru. Apa yang Anda mau saya katakan? Jika saya memiliki kesempatan, saya ingin menghidupkan mereka kembali," kata Emwazi.

Dalam pertanyaan lainnya, Emwazi ditanya mengenai perang di Afghanistan. Dia kembali menjawab, telah menonton berita dan menyaksikan banyak orang yang tidak berdosa terbunuh.

Agen MI5 juga bertanya mengenai pandangan Emwazi terhadap keyakinan Yahudi.

"Saya katakan kepadanya, bahwa Yahudi itu sebuah agama. Setiap orang berhak untuk memeluk keyakinannya sendiri," katanya.

Dia juga menyebut tidak pernah memaksakan siapa pun untuk mengenal agama tertentu. Semua orang, lanjut Emwazi, memiliki hak untuk beragama.

Rekaman suara yang dipublikasikan oleh Cage belum bisa dipastikan kebenaran informasinya. MI5 telah mengawasi Emwazi dan menduga pemuda itu akan berangkat ke Somalia pada 2009 lalu.

Sementara itu, tujuan Cage merilis rekaman suara tersebut sebagai bukti tambahan bahwa Emwazi menjadi militan ISIS setelah dilecehkan dan diintimidasi oleh MI5.

Berdasarkan bukti dokumen yang terungkap pada Kamis pekan lalu, MI5 telah melacak keberadaan Emwazi sejak tahun 2009 lalu. Di saat dia dicekal masuk ke Tanzania hingga pertengahan 2013.

Setelah itu, Emwazi diketahui menghubungi keluarganya bahwa dia akan menyeberang ke Suriah. Selama periode itu, Emwazi mengeluh kerap dilecehkan oleh MI5. (ase)

Baca juga:



Peshmerga, Unit Tempur Perempuan Kurdi Penumpas ISIS

Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016