Korban Penembakan Taliban Pakistan Dijadikan Nama Sekolah

Ibu korban pembunuhan Taliban Pakistan menangis
Sumber :
  • REUTERS/Khuram Parvez
VIVA.co.id
Bom Magnet Ledakkan Bus Pegawai Pemerintah Afghanistan
- Pemerintah Pakistan memberi penghargaan kepada ratusan siswa sekolah Akademi Publik Militer (APS) yang menjadi korban tewas penembakan Taliban pada akhir Desember lalu. Nama mereka akan digunakan sebagai nama di lebih dari 60 sekolah.

Tiga Roket Taliban 'Tabrak' Komplek Parlemen Afghanistan

BBC
Bom Bunuh Diri di Pengadilan Tewaskan 8 Orang
edisi Jumat, 6 Maret 2015 melansir sebagian besar keluarga korban mendukung kebijakan pemerintah itu. Keputusan itu diumumkan oleh pemerintah Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa pada Kamis kemarin.

Perwakilan pemerintah, Mushtaq Ghani, mengatakan tujuan dari pemberian nama sekolah tersebut, sebagai upaya untuk mengenang semua korban tewas. Selain itu, pemerintah ingin menyampaikan pesan kepada kelompok militan bahwa mereka tidak bisa menghentikan pendidikan.


"Anak-anak, guru dan para staf meninggal karena mereka menginginkan pendidikan, sementara di saat yang bersamaan para teroris tidak menginginkan hal itu," ungkap Ghani.


Dia menambahkan, pemerintah bertujuan untuk menghubungi semua kerabat korban dan menggunakan nama mereka sebagai nama sekolah. Hal tersebut dianggap sebagai bentuk penghormatan.


Sementara, di saat yang bersamaan pemerintah pusat mengatakan akan memberikan penghargaan sipil tertinggi kepada semua korban tewas karena keberanian mereka. Sejauh ini, pemerintah telah memberikan dana santuanan senilai 2 juta Rupee atau setara Rp416 juta kepada keluarga korban.


Salah satu keluarga korban bernama, Salman Ahmed mengaku tidak tahu jika nama putranya berada di dalam daftar untuk dijadikan nama sekolah.


"Kami mendengar pemerintah berencana menamai puluhan sekolah dengan nama anak-anak yang terbunuh, tetapi tidak ada satu pun yang menghubungi kami," kata Ahmed yang putranya, Aamish Salman ikut terbunuh.


Sementara, orang tua lainnya, Khalid Khan, mengatakan sekolah di sebuah desa di bagian selatan pinggiran kota Peshawar telah menggunakan nama putranya sebagai nama baru mereka.


"Saya menuntut ilmu di sekolah ini ketika masih kecil dulu. Sepupu putra saya juga menuntut ilmu di sekolah ini, sehingga saya merasa bangga kini nama sekolah menggunakan nama putra saya, Daud," ujar dia.


Orang tua lainnya, Tufail Khattak, mengatakan langkah pemerintah ini sangat berarti bagi dia. Sebab, putranya Sher Shah, akan dikenang selamanya.


Menurut laporan koresponden
BBC
, Ilyas Khan di Islamabad, langkah tersebut sebagian bertujuan untuk menenangkan orang tua yang hingga kini masih geram, sebab mereka masih belum diinformasikan penyebab keamanan bisa kendor. Akibatnya pembantaian itu terjadi.


Selain itu, hingga saat ini masih belum ada pejabat berwenang di Pakistan yang ditahan akibat tragedi berdarah itu.


APS diserang pada pertengahan Desember lalu oleh kelompok Taliban. Akibatnya, sebanyak 153 orang termasuk siswa dan guru tewas diberondong peluru.


![vivamore="
Baca Juga
:"]


Baca juga:




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya