Sumber :
- REUTERS/Afolabi Sotunde
VIVA.co.id
- Sekitar 80 anak-anak berusia 5-18 tahun yang diselamatkan dari kamp Boko Haram di Kamerun, pada November 2014, tidak dapat mengingat nama dan asal mereka.
Demikian dikutip dalam laporan
BBC
, Selasa, 10 Maret 2015 dari pernyataan Direktur Institut Nasional Demokratik (NDI) Christopher Fomunyoh yang mengunjungi mereka.
Fomunyoh mengatakan, anak-anak yang diselamatkan dalam operasi militer oleh pasukan Kamerun itu tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris, Prancis atau bahasa lokal lainnya.
Kini, mereka ditempatkan di sebuah panti asuhan di Yaounde, yang membantu proses rehabilitasi anak-anak itu. "Mereka telah hilang kontak dengan para orangtuanya," kata Fomunyoh.
Baca Juga :
Indonesia Kecam Bom Bunuh Diri di Kamerun
Pada pekan lalu, kelompok radikal itu menyatakan sumpah setia pada ISIS di Irak dan Suriah. Seorang militan Boko Haram dilaporkan terlibat dalam serangan pada Selasa, 10 Maret 2015.
Seorang wanita paruh baya melakukan serangan bom bunuh diri di Maiduguri, menewaskan sedikitnya enam orang dalam sebuah pasar. (ase)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Pada pekan lalu, kelompok radikal itu menyatakan sumpah setia pada ISIS di Irak dan Suriah. Seorang militan Boko Haram dilaporkan terlibat dalam serangan pada Selasa, 10 Maret 2015.