Jepang Akan Tingkatkan Hubungan Keamanan dengan Indonesia

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
VIVA.co.id
Jokowi Beber 'Mantra' RI di Forum Ekonomi Islam Dunia
- Jepang akan menandatangani pakta pertahanan dengan Indonesia pekan depan. Itu, merupakan bagian dari upaya Tokyo membangun kekuatan penyeimbang terhadap China, melalui hubungan lebih erat dengan negara-negara di Asia Tenggara.

Jokowi: Jumlah Peserta Tax Amnesty Baru 344 Orang

Dilansir dari
Dana Rp11 Ribu Triliun Milik WNI Seliweran di Luar Negeri
Reuters , Jumat 20 Maret 2015, Jepang sebelumnya telah mempererat kemitraan dengan Filipina dan Vietnam, dua negara yang terlibat sengketa maritim dengan China di Laut China Selatan.


Presiden Indonesia Joko Widodo akan berkunjung ke Tokyo pekan depan, untuk bertemu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Keduanya bakal menandatangani perjanjian peningkatan kerja sama latihan dan teknologi militer.


Saat ini, kedua negara baru memiliki perjanjian, untuk pertukaran siswa militer. Perjanjian yang akan ditandatangani tidak bersifat mengikat, namun akan menjadi langkah awal untuk memperkuat hubungan pertahanan.


Juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir, mengatakan dokumen yang akan ditandatangani, mencakup tentang pembangunan kapasitas, kerja sama pertahanan dan operasi penjaga perdamaian.


Namun, beberapa pejabat lain mengatakan, kedua negara juga akan membahas kerja sama intelijen. Kementerian Luar Negeri Jepang dalam pernyataan resmi, mengatakan kunjungan Widodo akan menjadi pesan kuat.


Jepang memasok kapal-kapal patroli maritim bagi Vietnam dan Filipina, serta akan menggelar latihan perang laut pertamanya dengan Filipina, dalam beberapa bulan mendatang.


Bagi Jepang, hubungan erat dengan Indonesia akan membuat industri pertahanannya memiliki kesempatan lebih besar, dibandingkan dengan perusahaan pembuat peralatan militer Korea Selatan.


Setelah Jepang, Joko Widodo akan berkunjung ke China. Indonesia dan China telah memiliki hubungan militer lebih maju, dengan Jakarta membeli rudal buatan China dan peralatan militer lainnya.


Nasir mengatakan, Presiden akan membawa isu Laut China Selatan, sebagai bagian dari pembicaraan mengenai stabilitas regional, dalam kunjungannya ke Jepang dan China. (asp)

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya