Kesal Soal Resolusi PBB, Dubes Yaman Pilih Mundur

kelompok pemberontak Houthi di Yaman
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Gejolak Yaman, Kelompok Houthi Tewaskan 1.000 Anak
- Utusan khusus PBB untuk Yaman, Jamal Benomar, memilih mundur usai rencananya menghentikan serangan udara Arab Saudi gagal terlaksana. Sebab, berdasarkan resolusi yang dikeluarkan PBB pada Rabu kemarin, sebanyak 14 negara anggota Dewan Keamanan memilih  mengembargo senjata bagi anggota kelompok pemberontak Houthi.

Salat Idul Adha Dibom, Puluhan Tewas

Sementara, resolusi yang ditawarkan Rusia untuk adanya jeda kemanusiaan justru diabaikan. Kantor berita
Temui Raja Saudi, Jokowi Akan Tagih Perbaikan KBRI Yaman
Reuters , Kamis, 16 April 2015 melansir, beberapa diplomat mengatakan Benomar sudah berniat untuk mundur dari posisinya itu selama beberapa bulan lalu.

Dia kerap membuat membuat Saudi dan negara-negara teluk lainnya geram dengan cara dia menangani pembicaraan damai antara kelompok Houthi, negara barat dan Yaman. Bahkan, saking kesalnya, kerap kali Saudi dan pemerintahan negara-negara Teluk memilih  tidak mengundang Benomar dalam pertemuan apa pun.


Kekesalan Benomar terhadap resolusi PBB itu disampaikannya saat diwawancarai secara khusus oleh stasiun berita
CNN,
Kamis kemarin. Dia memaki 15 anggota DK PBB yang justru tengah menanti hingga bulan ini untuk mengeluarkan embargo senjata terhadap kelompok Houthi.


"Itu satu-satunya yang disinggung berulang kali dalam empat tahun terakhir secara sengaja di DK dan bahkan kerap dibicarakan di balik pintu. Akhirnya, setelah tiga tahun, DK mengadopsi sebuah resolusi untuk mengatasi isu ini, tetapi hanya sedikit yang diatasi dan sudah terlambat," katanya ketus.


Menurut seorang sumber pejabat politik Yaman, baik kelompok Houthi dan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi juga geram terhadap Benomar. Sementara, Wakil Presiden Yaman, Khaled Bahah, mengatakan akan menyambut baik siapa pun yang menjadi pengganti Benomar.


Tetapi, dia mengingatkan bahwa utusan khusus terhadap kegagalan transisi Yaman.


"Jika sesuatu tidak terjadi saat dialog atau ada sebuah kegagalan, Benomar tidak sepatutnya disalahkan. Justru partai politik lah yang tidak membantu Benomar," ungkap Bahah di Riyadh.


Sementara, dari rumor yang beredar, kemungkinan besar Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon akan menunjuk diplomat asal Mauritania, Ould Cheikh Ahmed untuk menggantikan Benomar.


"Sekjen telah memutuskan untuk menunjuk satu nama (Ould Cheikh Ahmed) dan akan mengirimkan sebuah surat ke DK segera setelah penunjukkan," ujar seorang sumber diplomat.


Sumber diplomat lainnya mengatakan hingga saat ini belum jelas kapan Ban akan mengirimkan surat pengganti Benomar. Namun, diprediksi surat tersebut akan dikirimkan hari ini.


![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya