Sumber :
- CSIS
VIVA.co.id
- Presiden Filipina Benigno Aquino akan meminta para pemimpin Asia Tenggara, untuk mengeluarkan pernyataan kolektif mengecam reklamasi China di Laut China Selatan.
"Presiden akan mengangkat pastinya isu reklamasi. Kami akan mengupayakan pernyataan kolektif," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Filipina Luis Cruz, yang dikutip
Reuters, Senin, 20 April 2015.
Upaya Filipina itu akan dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, yang dimulai pada Jumat, 24 April mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.
Citra satelit terbaru mengungkap, China membuat perkembangan dalam pembangunan landasan udara di kepulauan Spratly, yang dapat digunakan untuk kepentingan militer.
"Ini mengkhawatirkan," kata Panglima Militer Filipina Jenderal Gregorio Catapang, memperlihatkan hasil pemantauan udara atas proyek reklamasi yang dilakukan China pada kepulauan Spratly.
China mengklaim hampir seluruh wilayah kaya sumber daya alam di Laut China Selatan, yang diperebutkan dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan.
![Foto terbaru soal pembangunan di wilayah sengketa di Laut China Selatan.]()
![img_title]()
Upaya Filipina itu akan dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, yang dimulai pada Jumat, 24 April mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.
Citra satelit terbaru mengungkap, China membuat perkembangan dalam pembangunan landasan udara di kepulauan Spratly, yang dapat digunakan untuk kepentingan militer.
"Ini mengkhawatirkan," kata Panglima Militer Filipina Jenderal Gregorio Catapang, memperlihatkan hasil pemantauan udara atas proyek reklamasi yang dilakukan China pada kepulauan Spratly.
China mengklaim hampir seluruh wilayah kaya sumber daya alam di Laut China Selatan, yang diperebutkan dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan.
Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan
Padahal Pengadilan Arbitrase memutuskan klaim China tak berdasar.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016
Baca Juga :
