RI Anggap Wajar Bila Australia Tarik Dubesnya dari Jakarta

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id
Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
- Juru Bicara Kementrian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengaku Kemlu belum menerima informasi resmi terkait pemanggilan pulang Duta Besar Australia untuk Indonesia oleh Perdana Menteri Tony Abbott, seperti yang ramai diberitakan media massa. Kabar pemulangan ini muncul setelah eksekusi mati terpidana duo Bali Nine, Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Rabu dini hari di Nusakambangan.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme
 
Indonesia dan Australia Intensif Bicarakan Terorisme
“Saat ini kami belum mendapatkan notifikasi resmi dari Pemerintah Australia, melainkan baru sebatas mendengar dari media,” ujar Tata, sapaan akrab Arrmanatha, di Kementerian Luar Negeri RI di Pejambon, Jakarta, hari ini.
 

Tata mengatakan, pemanggilan dubes merupakan hal yang wajar dan hak dari negara pengirimnya. “Kami bisa mengerti langkah yang dilakukan Australia. Namun demikian, kami tetap berharap bahwa hubungan bilateral antara Australia dengan Indonesia  tetap baik,” ujarnya.

 

Tata mengatakan, pemerintah memandang Australia sebagai negara penting dalam hubungan bilateral indonesia, begitupun sebaliknya Australia juga seharusnya memandang Indonesia sebagai negara yang penting di kawasan ini.

 

Terkait keamanan WNI di Australia karena gonjang ganjing isu eksekusi mati di Indonesia, Tata mengatakan pemerintah tetap mengupayakan semaksimal mungkin untuk melindungi WNI di luar negeri.

 

“Kami terus meminta agar WNI kita di sana selalu menjaga sikap, mengikuti aturan yang berlaku di sana, menghormati hukum yang ada di sana. Dan apabila mereka membutuhkan bantuan baik itu dari KBRI (Kedutaan Besar RI) atau Konjen (Konsulat Jenderal) di sana, kami mohon mereka bisa langsung menghubungi perwakilan kita di sana,” kata Tata. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya