Sumber :
- US Navy
VIVA.co.id
- Angkatan laut China disebut delapan kali memperingatkan pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS), untuk meninggalkan wilayah udara di atas pulau artifisial, yang dibuat China di Laut China Selatan.
"Ini angkatan laut China. Anda pergi!" ujar operator radio China, menjawab pilot AS yang mengatakan pesawat berada di wilayah udara internasional, seperti dikutip
Reuters
, Kamis, 21 Mei 2015.
Baca Juga :
Insiden Natuna, Indonesia Harus Protes ke China
Beberapa pakar keamanan menyatakan kekhawatiran akan risiko terjadinya konfrontasi, terutama setelah pejabat AS mengatakan Pentagon bakal mengirimkan pesawat dan kapal militer.
"Kami baru mendapat tantangan 30 menit lalu, dari angkatan laut China," kata Kapten Mike Parker, komandan pesawat mata-mata AS yang ditempatkan di Asia.
China dituding tengah membangun fasilitas militer di beberapa gugus karang, yang terdapat pada kepulauan Spratly, termasuk landasan udara sepanjang 3.000 meter, yang bisa mulai dioperasikan pada akhir 2015.
Menlu China, Wang Yi, pekan lalu, menegaskan kedaulatan China atas Spratly, menyebut determinasi China untuk melindungi kepentingan mereka, sekeras batu karang.
China juga mengatakan memiliki hak untuk menerapkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di Laut China Selatan. AIDZ digunakan beberapa negara, untuk memperluas kendali di luar batas wilayah nasional mereka. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Beberapa pakar keamanan menyatakan kekhawatiran akan risiko terjadinya konfrontasi, terutama setelah pejabat AS mengatakan Pentagon bakal mengirimkan pesawat dan kapal militer.