Tak Ada Perlakuan Khusus Bagi Keluarga Militan Australia

Militan ISIS
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Australia Tutup Pintu untuk Kepulangan Militan Asing
- Istri dan lima anak seorang warga Australia, diyakini telah membuat foto sedang memegang kepala yang dipenggal, akan menghadapi hukuman berat Australia jika kembali ke negara itu.

Menjelajahi Jejak Nabi: Rekomendasi Tempat Ziarah Bersejarah di Madinah untuk Jamaah Haji

Demikian dinyatakan PM Australia Tony Abbott, Rabu, 27 Mei 2015, yang dikutip
Pernikahannya dengan Anang Hermansyah Berusia 12 Tahun, Ashanty Beberkan Hal Ini
Reuters. Abbott pekan lalu juga menepis kemungkinan, diberikannya pengampunan bagi warga Australia yang bergabung dengan ISIS.


Abbott mengatakan keluarga dari warga Australia, Khaled Sharrouf, akan menghadapi konsekuensi yang sama, untuk menjawab pertanyaan tentang permintaan repatriasi dari istri Sharrouf bersama lima anaknya.

"Jika kriminal masuk dalam jangkauan hukum kami, apakah mereka pria atau wanita, akan menghadapi beratnya hukum kami," ucap Abbott. Australia telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Sharrouf pada 2014 lalu.

Bisnis pengiriman uang yang terkait dengan keluarga Sharrouf, telah ditutup oleh pemerintah Australia, setelah digunakan untuk mengirimkan dana sebesar A$20 juta pada kelompok militan asing.

Abbott telah mengungkap rencana kebijakan baru yang lebih keras, ditujukan untuk mengatasi ancaman radikalisme, menunjuk koordinator anti-teror yang baru, serta mengusulkan pencabutan kewarganegaraan ganda.

Australia telah meningkatkan kewaspadaan, atas kekhawatiran serangan oleh warganya yang kembali dari Timur Tengah, melakukan serangkaian penggerebekan di berbagai kota.
Pemimpin pasukan Kurdi Jenderal Hulusi Akar

Gabung Kurdi, Warga Australia Terancam Dibui Seumur Hidup

Saat ditangkap, Williams membawa peralatan militer.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2015