Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Para prajurit ini ditempatkan di negara lain, disebut bertugas menjaga perdamaian, disematkan nama mentereng Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, membuat mereka terkesan sebagai kelompok terhormat.
Namun dalam sebuah draft laporan PBB yang dikutip
BBC
, Kamis, 11 Juni 2015, para personil Pasukan Penjaga Perdamaian PBB itu, ternyata banyak terlibat dalam eksploitasi dan pelecehan seksual, di negara-negara yang seharusnya mereka bantu.
Baca Juga :
Kontingen TNI Dapat Apresiasi di Thailand
Baca Juga :
Gadis Difabel Diperkosa Pria Pencari Belut
Pada laporan itu disebut ada sedikitnya 480 laporan eksploitasi seksual dan pelecehan, yang terjadi antara 2008-2013. Hal yang mengerikan adalah, sepertiga kasus melibatkan anak-anak sebagai korbannya.
Kantor berita Reuters dalam laporannya, menyebut bukti dari dua misi penjaga perdamaian di Haiti dan Liberia, mendemonstrasikan bahwa transaksi seks menjadi hal yang umum, tapi tidak dilaporkan dalam misi penjaga perdamaian.
Beberapa kantor berita lain juga melakukan investigasi, yang mereka sebut sebagai respon atas draft laporan yang dibuat Departemen Operasi Penjaga Perdamaian dan Pendukung Lapangan PBB.
Departemen itu tidak membantah, bahwa tidak dilaporkannya kasus-kasus menjadi keprihatinan. Namun mereka mengklaim telah ada penurunan signifikan, dalam kasus-kasus eksploitasi dan pelecehan seksual.
Halaman Selanjutnya
Pada laporan itu disebut ada sedikitnya 480 laporan eksploitasi seksual dan pelecehan, yang terjadi antara 2008-2013. Hal yang mengerikan adalah, sepertiga kasus melibatkan anak-anak sebagai korbannya.