Dikecam, Besok Festival Sembelih Ribuan Anjing Digelar

Razia Perdagangan Anjing.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Cemburu, Anjing Kekasih Dijejali Tisu Toilet Hingga Tewas
- Tradisi penyembelihan anjing dan kucing di Kota Yulin, Provinsi Guangxi, Tiongkok, kembali digelar Minggu 21 Juni 2015. Meski dikecam, festival kuliner tahunan ini dipastikan akan menyembelih sedikitnya 10 ribu anjing dan kucing untuk dijadikan menu makanan.

Ke Mana Perginya Anjing Liar Hasil Razia di Jakarta?

Dilansir dari
Selamat dari Festival Yulin, Ratusan Anjing Mati
Food Beast , Sabtu 20 Juni 2015, festival kontroversial ini merupakan sebuah ritual tradisional yang berakar dari budaya Tiongkok kuno.


Anjing-anjing malang yang diikutsertakan dalam festival akan disembelih dengan pisau atau disetrum. Banyak pula yang dibakar dan dikuliti hidup-hidup. Daging anjing yang berlimpah kemudian digantung dan ditumpuk di pinggir jalan.


Dalam pembelaannya, pihak berwenang Yulin mengklaim bahwa para anjing telah dibesarkan secara manusiawi oleh para peternak sebelum dikonsumsi.


Namun, klaim tersebut juga masih terus diperdebatkan karena NGO Animal Asia mengatakan anjing-anjing yang dikonsumsi di festival itu merupakan anjing liar dan banyak pula yang diculik dari keluarga yang memeliharanya.


"Banyak hewan peliharaan curian yang masih memakai kalung tanda pengenal," begitu pernyataan dari Humane Society.


Kritik yang datang juga berisi kecaman mengenai efek kesehatan mengonsumsi daging ajing yang mungkin mengandung rabies atau penyakit menular lainnya karena tidak ada protokol keamanan yang bertugas memantau kesehatan anjing-anjing tersebut.


Namun, tampaknya tak ada yang dapat menghentikan diselenggarakannya festival itu.


"Anjing curian tanpa sertifikat karantina disembelih dengan kejam dan dijual ke restoran dengan harga yang sangat rendah," ujar Master Huici, asisten direktur Hebei Buddhism Charity Foundation.


Para aktivitis hewan sendiri telah melakukan banyak hal untuk menghentikan penyelenggaraan festival. Mereka bahkan telah meminta pertolongan ke pemerintah Amerika Serikat, namun petisi untuk Gedung Putih gagal mendapatkan perhatian karena kurang dari 100 ribu tanda tangan.


Saat ini, banyak petisi yang beredar di media sosial berisi kecaman dan permintaan untuk menghentikan penyelenggaraan festival. Bukan tidak mungkin hal tersebut akan berhasil karena nyatanya praktik yang sama pun telah dihentikan dengan kekuatan media sosial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya