Larangan Berpuasa China Picu Serangan di Turki

Cihan Yavus di depan restorannya yang diserang.
Sumber :
  • Hurriyet Daily News
VIVA.co.id
- Restoran China di Istanbul, Turki, diserang oleh sekelompok orang yang memprotes kebijakan pemerintah China, terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang, termasuk larangan berpuasa selama Ramadhan.


Dikutip dari laman
Hurriyet Daily News
, Jumat, 3 Juli 2015, pemilik restoran adalah Cihan Yavus, warga dan orang asli Turki, yang menginvestasikan tabungan hari tuanya untuk membangun restoran itu.

China Larang Pelajar dan Guru Puasa di Xinjiang

Juru masak di restoran itu bahkan orang Muslim Uighur, sehingga menurut dia, serangan itu salah sasaran dan tidak berdasar. "Pelanggan kami yang terbanyak ada Muslim Indonesia. Hanya sebagian kecil dari China," kata Yavus.
Sekolah Inggris Larang Puasa bagi Pelajar Muslim


Sudaryono dan Hendi Bersaing Ketat dalam Survei LKPI untuk Pilgub Jateng
Enam orang pelaku serangan disebut Yavus, mendesak mereka untuk meninggalkan permukiman itu. "Kami tidak mau ada restoran China di sini," kata Yavus, mengulang ancaman para pelaku serangan.

Mereka menuntut restoran dengan nama Happy China itu ditutup. Serangan terjadi setelah ketegangan antara pemerintah Turki dan China, terkait kebijakan terhadap minoritas Uighur yang disebut mengalami penindasan.


Tapi, para pelaku serangan sepertinya terlalu gelap mata, karena yang mereka jadikan sasaran justru saudara sebangsa mereka, bahkan pekerja Uighur yang diklaim sedang mereka bela.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya