Sumber :
- REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVA.co.id
- Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, menyebut berita tentang aliran dana ke rekening pribadinya, merupakan tuduhan yang liar. Dia kini sedang mempertimbangkan untuk menuntut Wall Street Journal (WSJ).
"Saya telah menyampaikan ini pada pengacara saya, dan mereka akan menyarankan tindakan apa, termasuk berdasarkan hukum, yang bisa saya ambil di dalam dan luar negeri," kata Najib, yang dikutip laman
The Star , Senin, 6 Juli 2015.
Baca Juga :
Malaysia Bangun Pusat Komunikasi Anti Teroris
Baca Juga :
PM Najib Sebut Keragaman Jadi Kekuatan ASEAN
"Saya telah menyampaikan ini pada pengacara saya, dan mereka akan menyarankan tindakan apa, termasuk berdasarkan hukum, yang bisa saya ambil di dalam dan luar negeri," kata Najib, yang dikutip laman
Baca Juga :
Pertemuan Jokowi-Najib Bahas Soal Tiga Hal
Seorang sumber mengatakan, pengacaranya akan mengajukan tuntutan terhadap WSJ, surat kabar keuangan yang berbasis di New York, pada pekan ini. Najib menyebut pemberitaan tentang dirinya "cukup jahat."
"Insya Allah saya akan membuat putusan dalam beberapa mendatang," ujarnya. WSJ memberitakan pada pekan lalu, bahwa penyelidik Malaysia melacak aliran dana dari pengelola dana negara 1MDB pada Najib, senilai hampir $700 juta.
Najib membantah berita itu, mengklaim dirinya tidak akan mengkhianati rakyat Malaysia, dengan mengambil apa yang menjadi milik rakyat. Dia berdalih tidak akan menaruh uang di rekening Malaysia, jika berniat mencuri.
Halaman Selanjutnya
Seorang sumber mengatakan, pengacaranya akan mengajukan tuntutan terhadap WSJ, surat kabar keuangan yang berbasis di New York, pada pekan ini. Najib menyebut pemberitaan tentang dirinya "cukup jahat."