Perempuan dan Anak, Pengungsi Paling Rentan Saat Bencana

Perempuan dan anak pengungsi di Suriah.
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach
VIVA.co.id
- Lebih dari 50 juta orang terpaksa meninggalkan atau kehilangan rumah, akibat konflik dan bencana alam. Tiga perempatnya adalah kelompok perempuan, anak perempuan dan remaja.


Data itu memperlihatkan, bagaimana perempuan dan anak-anak merupakan kelompok paling rentan. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif UNFPA Babatunde Osotimehin, dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Juli 2015.


UNFPA atau United Nations Population Fund, sebelumnya bernama United Nations Fund for Population Activities, adalah badan internasional yang mempromosikan hak setiap wanita, pria dan anak untuk memperoleh kesehatan dan kesempatan yang setara.
Komplotan Perampok Bobol Hotel di Sulteng, Barang Perabot Ludes Total Kerugian Rp 700 Juta


Aset Kripto Jadi Salah Satu Strategi Pengembangan Ekonomi Digital RI, Ini Penjelasannya
Osotimehin menyebut, perempuan dan anak perempuan mendapat risiko lebih besar, menjadi korban eksploitasi, pelecehan seksual, kekerasan, kawin paksa, penyekit reproduksi dan kematian karena kurangnya perlindungan.

Jepang Juara Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Sang Penghancur Timnas Indonesia

"Saat krisis terjadi, bantuan kemanusiaan harus cepat, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang jadi korban. Perempuan dan remaja memerlukan bantuan khusus sejak awal sampai masa pemulihan," ujarnya.


Data dari Indonesia memperlihatkan, dalam situasi bencana 25 persen korban adalah perempuan di usia subur, dengan sekitar 4 persen sedang mengandung dan 15-20 persennya mengalami komplikasi kehamilan.


"Berdasarkan statistik, diperkirakan selalu ada perempuan yang hamil dan melahirkan, pada saat terjadi bencana," kata Jose Ferraris, kepala perwakilan UNFPA, pada acara peringatan Hari Kependudukan Dunia di Jakarta, Senin.


UNFPA disebutnya berkomitmen mempromosikan hak-hak reproduksi, termasuk memastikan layanan kesehatan reproduksi tersedia, pada saat terjadi bencana. Di Indonesia, UNFPA memiliki program Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya