Sumber :
- Hufpost
VIVA.co.id
- Toko retail asal Jepang, Uniqlo, terkena kasus penyebaran video porno. Sebanyak lima orang telah ditangkap oleh kepolisian Beijing.
Kepolisian Beijing telah menangkap lima oknum yang diduga terlibat dalam produksi dan penyebaran video porno. Video itu dibuat di dalam kamar pas toko fashion Uniqlo yang terletak di Sanlitun, Jepang.
Video berdurasi satu menit ini disebarkan di aplikasi pesan instan, WeChat sejak Selasa kemarin. Keesokan harinya, video porno itu telah menjadi trending topik di media sosial mirip Twitter buatan China, Weibo. Terdapat sekitar 2,5 juta pencarian dan postingan terkait dengan video porno di kamar ganti Uniqlo itu.
Regulator internet di China menganggap video itu telah melanggar hukum di negara tersebut. Bahkan video itu disebut telah 'melanggar nilai inti paham sosialis'. Mereka pun memanggil dua perusahaan internet pemilik Weibo dan WeChat, Sina dan Tencent, untuk memblokir video itu dari media sosial dan jaringan internet.
Dilansir dari laman
China Daily
, Senin 20 Juli 2015, lima orang ditangkap dan telah menjadi tersangka atas kasus itu. Dari kelima orang yang ditangkap, dua di antaranya adalah pasangan yang ada dalam video tersebut.
Kepolisian Beijing masih mendalami kasus ini, terutama mencari pihak yang bertanggung jawab mengunggah dan menyebarkan video itu di dunia maya. Bahkan kepolisian mendalami kemungkinan adanya keterlibatan toko retail Uniqlo untuk kepentingan publikasi dan promosi toko.
Baca Juga :
Perusahaan Nuklir Rusia Buka Perwakilan di China
Jika terbukti terlibat, Uniqlo akan menghadapi tuntutan denda sekitar 200.000 sampai 1 juta yuan atau sampai Rp2 miliar lebih. Selain itu, izin operasional toko mereka akan dicabut.
Halaman Selanjutnya