Perwira Angkatan Laut AS Dituduh Mata-mata

Terdakwa kasus mata-mata Komandan Letnan Edward C. Lin
Sumber :
  • Spec. 1st class Sarah Murphy/Navy

VIVA.co.id - Perwira Penerbang Angkatan Laut Amerika Serikat keturunan Taiwan, Lieutenant Commander Edward C. Lin, dituduh melakukan kegiatan mata-mata (spionase) oleh United States Naval Intelligence (USNI) News, Norfolk, Virginia, dalam laporan yang diterbitkan pada Minggu.

Mengutip situs Channel News Asia, Senin, 11 April 2016, dalam laporannya, USNI menyatakan bahwa Lin telah memberikan berkas rahasia kepada China dan Taiwan. Lin juga terkena tuduhan berlapis atas kegiatan spionasenya tersebut.

Menurut sumber di USNI, Lin diduga berhasil melakukan spionase sebanyak dua kali. Saat ini, ia tengah berusaha untuk menjual informasi rahasia kepada pemerintah asing di tiga kesempatan yang berbeda.

"Lin dituduh memberikan informasi rahasia ke luar negeri tanpa izin saat sedang melakukan cuti dinas, dan terakhir, diduga terlibat kasus prostitusi serta perzinahan," kata sumber yang enggan disebut identitasnya ini.

Berkas dakwaan ini juga bisa diakses secara online. Lin dilaporkan memiliki latar belakang yang luas, terlebih ketika dia bertugas di beberapa kesatuan intelijen Angkatan Laut.

Saat ini, Lin bertugas untuk patroli maritim dan satuan pengintaian, unit patroli dan pengintaian di Norfolk. Unit tersebut memiliki tugas dalam peperangan udara antikapal selam dan intelijen, pengawasan dan pengintaian menggunakan pesawat Poseidon P-8A, pesawat Orion P-3 dan pesawat tak berawak MQ-4.

Laporan: Dinia Adrianjara

Tebakan Beruang Putih 'Peramal' Soal Trump Benar
Gelombang Aksi Protes Terpilihnya Presiden AS Donald Trump.

Tanggapan Muslim di Afrika atas Menangnya Trump

Amerika Serikat sedang mengalami degradasi moral.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2016