Ketegangan Terjadi di Pertemuan Keamanan ASEAN

Pertemuan Menlu Asean di Kuala Lumpur, 4 Agustus 2015.
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris
VIVA.co.id
- China terseret ke dalam persoalan diplomatik, dengan beberapa negara tetangganya dan Amerika Serikat (AS), terkait kontoversi pembangunan pulau kecil di Laut China Selatan, pada pertemuan keamanan regional di Kuala Lumpur.


Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang dikutip
Channel News Asia
, Selasa, 4 Agustus 2015, mengisyarakatkan tidak ada kompromi terkait proyek reklamasi pulau-pulau karang, yang disebut Spratly oleh AS.


Wang mengatakan isu itu tidak semestinya diangkat dalam pertemuan regional ASEAN, serta bahwa China akan tetap melanjutkan proyek reklamasi. Upaya mengangkat itu dalam forum multilateral disebut Wang kontra produktif.


Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman, dalam pidatonya pada pembukaan Pertemuan Menlu ASEAN ke-48, Selasa, menyebut tentang penolakan Beijing, untuk membicarakan isu Laut China Selatan dalam pertemuan.


Laut China Selatan Memanas, Beijing: Siap-siap Perang
"ASEAN dapat dan semestinya memainkan peran vital di Laut China Selatan, dalam mengefektifkan penyelesaian damai. Kita telah membuat awal yang positif, tapi kita harus berbuat lebih," kata Anifah.

Buku Putih Pertahanan Jepang Bikin China Meradang

Spratly turut diklaim beberapa negara di Asia Tenggara. Wang menolak seruan dari beberapa negara pengklaim dan AS, untuk menunda reklamasi. Menurutnya hal itu tidak realistis dan tidak akan berjalan.
Jika ASEAN Tak Bisa Satu Suara, Indonesia Harus Keluar

Foto terbaru soal pembangunan di wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan

Padahal Pengadilan Arbitrase memutuskan klaim China tak berdasar.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016