Jepang Kembali Aktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit listrik berbasis tenaga nuklir di Jepang
Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id
Peringatan Tsunami Gempa Jepang Dicabut
- Pemerintah Jepang kembali mengaktifkan pembangkit reaktor nuklir untuk kali pertama setelah tahun 2011 lalu. Perdana Menteri Shinzo Abe meyakinkan pembangkit reaktor yang diaktifkan kembali sudah aman dan sesuai prosedur.

Gempa Besar Jepang, WNI Mengungsi di Kampus dan Masjid
BBC edisi Selasa, 11 Agustus 2015, melansir pembangkit reaktor nuklir adalah milik Kyushu Electric Power yang terletak di Sendai. Pembangkit tenaga nuklir Sendai berlokasi paling jauh dari reaktor di ibukota Tokyo. 

Gempa Jepang Tewaskan 16 Warga, 20 Ribu Tentara Dikerahkan
Dari tampilan di layar televisi terlihat ruang pengendali pembangkit tenaga nuklir. Sementara, para pekerja mengaktifkan kembali reaktor nuklir. 

Juru bicara perusahaan Kyushu Electric, Tomomitsu Sakata, reaktor nuklir telah berfungsi secara online tanpa mengalami permasalahan apa pun. Butuh waktu 24 jam sebelum reaksi penuh terlihat dan pembangkit tenaga nuklir bisa mulai menghasilkan listrik pada Jumat mendatang.

Pembangkit itu akan mencapai kapasitas penuh dalam beberapa bulan mendatang. Pada Senin kemarin, Abe mengatakan reaktor yang diaktifkan telah melalui pemeriksaan keselamatan paling ketat di dunia. 

"Saya ingin Kyushu Electric untuk memprioritaskan keselamatan dan mengambil tindakan hati-hati sebelum diaktifkan kembali," kata Abe. 

Total, akan ada 25 reaktor di 15 pembangkit tenaga nuklir yang akan diaktifkan. Reuters melaporkan, sejauh ini baru ada lima reaktor di tiga stasiun pembangkit tenaga listrik yang telah diberikan izin. 

Pembangkit tenaga nuklir di Sendai telah didiamkan selama lebih dari empat tahun. Menurut para insinyur, akan ada risiko peralatan yang digunakan pembangkit tenaga listrik itu mengalami kegagalan fungsi dan mati. 

Ditentang

Kendati diklaim oleh Abe aman, tetapi sebagian publik Jepang menentang diaktifkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir. Mereka khwatir krisis nuklir bisa kembali terjadi seperti yang terjadi di tahun 2011 lalu di Fukushima. Saat itu, reaktor nuklir mengalami kebocoran pasca diguncang gempa bumi dan tsunami. 

Kepala Badan Pengawas Nuklir Jepang mengatakan bencana Fukushima bisa saja terulang kembali walaupun saat ini telah menggunakan sistem yang lebih aman. 

"Anda akan membutuhkan perubahan di mana Anda berupaya mengevakuasi diri sendiri. Tergantung kepada arah angin. Rencana evakuasi yang ada saat ini benar-benar tak masuk akal," ujar mantan seorang pekerja berusia 79 tahun, Shouhei Nomura.

Penentangan itu juga ditunjukkan melalui unjuk rasa di depan pembangkit listrik tenaga nuklir di Sendai, walau di area tersebut terdapat penjagaan yang ketat. 

"Nyawa manusia dan alam jauh lebih berharga ketimbang keuntungan ekonomi," kata seorang wanita ke media televisi. (ase)
  
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya