Alat Musik Tradisional Indonesia Masuk Museum di Spanyol

Bermain gamelan.
Sumber :
  • YouTube
VIVA.co.id
- Alat musik tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia menghiasi Museum Alat Musik Etnik di Kota Busot, Provinsi Alicante, Spanyol, bersama dengan alat musik tradisional dari Eropa, Amerika Latin, Afrika, Australia dan Asia.


Disebut dalam keterangan resmi KBRI Madrid kepada
VIVA.co.id
, Jumat, 14 Agustus 2015, berbagai alat musik tradisional di museum itu adalah milik Carlos Blanco Fadol, seniman musik asal Uruguay yang berdomisili di Alicante.


"Kecintaannya pada Indonesia ditunjukkan dengan seringnya dia berkeliling Indonesia, untuk mempelajari musik etnik berbagai suku di Indonesia, seperti suling, angklung dan jegog Bali."


Alat musik tradisional Indonesia mendominasi ruang pamer museum, yang diresmikan oleh Walikota Busot Alejandro Morant pada 4 Agustus 2015 lalu, dihadiri Dewan Pariwisata Busot, wakil KBRI Madrid dan masyarakat setempat.


Sejumlah alat musik tradisional Indonesia pada ruang pamer museum, antara lain koleksi Gamelan Jawa, Jegog Bali, Kentong Kayu, Angklung, Ceng-Ceng, Pindakan, Guntang, Gong Gayor dan Kundu Papua.


Gamelan Jawa diberikan oleh KBRI Madrid, sebagai ungkapan dukungan bagi museum. Pada pernyataan resmi disebut, KBRI Madrid menyambut baik peresmian Museum Musik Etnik Busot.


Museum itu dinilai akan menjadi wahana potensial untuk kerjasama di masa mendatang, dalam memperomosikan keanekaragaman musik Indonesia, tradisional dan modern.
Perjalanan Sepatu Bata, Merek Sepatu Terkemuka yang Kini Menutup Pabrik di Purwakarta


Bernard Hill Aktor Lord of the Rings dan Titanic Tutup Usia di Usia 79 Tahun
Sementara Walikota Busot dalam kata sambutannya saat peresmian, mengatakan dibukanya museum alat musik tradisional itu akan menambah daya tarik kotanya, yang selama ini hanya memiliki obyek wisata gua kuno Cuervas del Canelobre.

Meninggal Dunia, Ini Profil Bernard Hill Aktor Pemeran Lord of the Rings dan Titanic

Busot di Propinsi Alicante, bagian dari Komunitas Otonom Valencia, yang  mengandalkan pendapatan daerah dari investasi di sektor pariwisata, serta kunjungan wisatawan domekstik dan internasional. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya