Sumber :
- REUTERS/Thai Police/Handout via Reuters
VIVA.co.id
- Juru bicara Polisi Bangkok, Thailand, Prawut Thawornsiri menyebut pria yang diduga berasal dari Turki dan ditangkap pada Sabtu kemarin membantah terlibat dalam aksi pengeboman Kuil Erawan, 17 Agustus. Bahkan, otoritas berwenang belum bisa mengonfirmasi identitas atau asal warga negaranya.
Baca Juga :
Thailand Heran RI Tak Impor Bawang Merah
Baca Juga :
Ledakan di Thailand, Satu Tewas
Dikutip dari harian Bangkok Post, Senin, 31 Agustus 2015, sejak ditahan kemarin, pria itu pelit berbicara. Bahkan, melalui penerjemah sekali pun, dia tidak mau banyak bicara.
Baca Juga :
Peramal Pengejek Kerajaan Thailand Tewas
"Dia hanya sedikit menunjukkan kerja sama seperti negara asal. Tetapi, kami tidak percaya begitu saja apa yang telah dia katakan. Sejauh ini, dia belum membuat pengakuan apa pun," ujar Prawut.
Kendati begitu, penyidik belum mencoret motif apa pun pada tahap ini. Bagi mereka, terlalu awal untuk menyimpulkan peran apa yang dimainkan tersangka dalam pengeboman itu.
Salah satu motif yang kini sedang didalami polisi yaitu mereka ingin membalas dendam kepada otoritas keamanan, karena baru-baru ini merazia tindak kriminal, khususnya terhadap sindikat pemalsuan paspor. Dugaan itu diperkuat bukti ketika polisi menggeledah kamar apartemen Adem, mereka menemukan sekitar 200 paspor palsu.
Kemungkinan, tersangka terlibat dalam sebuah jaringan yang membuat paspor palsu bagi warga negara yang ingin masuk ke Thailand secara diam-diam, lalu melanjutkan perjalanan ke negara ketiga.
Polisi meyakini, banyak individu yang terlibat dalam aksi pengeboman itu. Beberapa di antaranya berasal dari Thailand. Tetapi, Prawut tidak memberikan jumlah warga Thailand yang terlibat.
Indonesia-Thailand Kuatkan Kerja Sama Ekonomi
Kejahatan dan maritim juga menjadi bahasan serius.
VIVA.co.id
11 Februari 2016
Baca Juga :