KBRI Cari Pemilik Perahu Karam Pembawa TKI di Malaysia

Sumber :
  • REUTERS/ The New Straits Times Press/S. Ravale
VIVA.co.id
Situasi Makin Memburuk, TKI di Suriah Kembali Dipulangkan
- Wakil Duta Besar RI untuk Kerajaan Malaysia, Hermono mengatakan, saat ini mereka masih menyelidiki pemilik perahu dan nakhoda yang membawa perahu yang karam di Sabak Bernam pada Kamis dini hari pekan lalu. Belum diketahui, apakah mereka masuk dalam kategori korban yang selamat atau tewas. 

Tinggal Enam hari, Keluarga Sandera Abu Sayyaf Khawatir
Hal itu diungkap Hermono, ketika dihubungi VIVA.co.id melalui pesan pendek pada Senin, 7 September 2015. 

TKI di Korea Diminta Hentikan Adu Jotos
"Belum tahu (siapa pemilik perahu dan nakhoda), karena masih dalam proses penyelidikan," kata Hermono. 

Dia mengatakan puluhan WNI itu ingin kembali  ke kampung halaman mereka yang ada di Pulau Sumatera. KBRI Kuala Lumpur menyebut perahu berlayar dari Malaysia ke Balai Tanjung Asahan, Sumatera Utara. 

Data terbaru menunjukkan korban tewas akibat tenggelamnya perahu itu terus bertambah. Berdasarkan informasi yang diterima VIVA.co.id pada Minggu malam, korban tewas berjumlah 61 orang. Sementara, 20 orang lainnya ditemukan dalam keadaan selamat. Sehingga, total korban yang telah ditemukan mencapai 81 orang. 

Menurut keterangan pers Hermono pada hari Minggu kemarin, sebanyak 17 jasad berhasil diidentifikasi. Tujuh di antaranya sudah dipulangkan ke Indonesia. Sebanyak empat jenazah dipulangkan ke Medan, sedangkan tiga jasad dikirim ke Surabaya. 

“Sementara delapan jenazah lainnya masih dalam proses pengurusan dokumen, diperkirakan dapat dipulangkan pada hari Selasa esok," papar Hermono. 

20 korban selamat, saat ini menjadi tahanan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal. 

"Betul, mereka memang sedang berada di tahanan sementara. Keselamatan atau pemulihan kondisi mereka tetap menjadi prioritas. Tapi, berdasarkan kesepakatan dengan pihak Malaysia, mereka tidak akan diproses secara hukum," kata Iqbal. 

KBRI Kuala Lumpur juga telah membentuk posko di empat titik untuk membantu keluarga korban memperoleh informasi dan melakukan identifikasi jenazah. Keempat posko yaitu. 

KBRI Kuala Lumpur: +601127658765 (Piket Satgas)
Rumah Sakit Ipoh: +60193345114 (Judha Nugraha)
Rumah Sakit Teluk Intan: +60142330082 (Raditya) 
Rumah Sakit Sabak Bernam: +601118710469 (Febby)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya