Insiden Jatuhnya Crane, Ini Reaksi Pemerintah Arab

Konstruksi crane, mengelilingi kompleks Masjidil Haram, Mekah.
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/Files
VIVA.co.id
- Pemerintah Arab Saudi langsung bereaksi terhadap insiden jatuhnya
crane
di Masjidil Haram, Mekkah. Disebutkan, semua korban tersebut telah dibawa ke rumah sakit setempat.


Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi mengungkapkan, saat ini sebanyak 107 orang meninggal dan 238 orang lainnya mengalami luka-luka, akibat jatuhnya alat berat tersebut.

Cerita Jemaah Haji Jawa Timur Korban Insiden Crane di Mekkah

"Semua orang yang terluka dan tewas telah dibawa ke rumah sakit. Tidak ada korban yang ditinggalkan di lokasi," ungkap Direktur Jenderal Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi, Suleiman al-Amr dikutip dari
Korban Crane akan Menginap di Istana Kerajaan?
Reuters,
Sabtu, 12 September 2015.
Proyek di Saudi Sering Tak Pedulikan Standar Keselamatan


Reuters
melansir dari pernyataan juru bicara administrasi masjid di Mekkah dan Madinah, mengungkapkan,
crane
jatuh menimpa bagian dari Masjidil Haram, di mana di dalamnya terdapat Kakbah.


Bahkan, orang-orang yang berada di tempat kejadian perkara itu pun merekam kejadian tersebut, baik melalui foto atau video. Tak sedikit gambar yang beredar di media sosial menceritakan kengerian musibah pada Jumat malam, 11 September 2015.


Para jemaah haji ini yang jubahnya berwarna putih, tampak berlumuran darah yang mengucur dari korban.


Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi sedang berupaya keras untuk mempersiapkan kedatangan umat Muslim dari seluruh negara di dunia yang akan menunaikan ibadah Haji, di mana akan terpusat di kota Mekkah.


Semenjak tahun lalu, pemerintah Arab Saudi mengurangi jumlah kuota yang akan menunaikan ibadah haji. Hal ini dilakukan untuk keamanan. Sebab, Masjidil Haram sedang dalam rangka renovasi untuk memperluas kawasannya.


Perluasan kawasan Masjidil Haram dilakukan, karena pemerintah Arab berniat meminimalisasi para jemaah yang berdesak-desakan untuk menuntaskan ibadahnya. Akibatnya, sejak 2006, ratusan jemaah harus meregang nyawa karena berdesak-desakan.


Selain perluasan, pemerintah Arab juga meningkatkan sistem transportasi di Mekkah. Tujuannya, agar dapat meredam jatuhnya korban dari para jemaah itu.


Sejumlah prosedur diterapkan oleh Arab Saudi saat jutaan umat Muslim berdatangan di Mekkah, salah satunya dengan pemeriksaan yang cukup ketat kepada para jemaah. Prosedur ini bertujuan mengurangi tekanan kerumunan yang dapat menimbulkan desak-desakan, kebakaran, dan bahaya lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya