Mengira Teroris, Militer Mesir Tembak Turis Meksiko

Militer Mesir tengah berkonvoi
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
Warga Italia Hilang, Empat Polisi Meksiko Diduga Terlibat
- Militer Mesir pada hari ini dilaporkan secara tidak sengaja telah membunuh 12 turis, karena mengira mereka bagian dari kelompok militan. Sebanyak dua di antaranya merupakan turis asal Meksiko. 

Gempa Meksiko, Detik-detik Mencekam Gedung Bertingkat Roboh
Dikutip dari BBC, Senin, 14 September 2015, belasan turis itu tengah mengikuti konvoi yang terdiri dari empat mobil roda empat. Kementerian Dalam Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan mengatakan, akan melakukan penyelidikan mengenai bagaimana dan kenapa turis bisa melintasi area gurun yang dianggap terlarang itu. 

Korban Tewas Gempa Meksiko Bertambah, Sudah 149 Orang
Selain 12 korban tewas, sebanyak 10 warga Meksiko dan Mesir dilaporkan mengalami luka. Mereka kini tengah dirawat di rumah sakit setempat. 

Menurut laporan korespoden BBC, Orla Guerin di Kairo, area gurun menjadi daya tarik bagi turis untuk berwisata. Namun, lokasi itu juga menjadi daya tarik kelompok militan. Terlebih area itu merupakan pintu masuk dari perbatasan yang panjang antara Libya. Senjata pun dengan mudah masuk ke area tersebut. 

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto mengecam penembakan yang menewaskan dua warganya. Nieto menuntut adanya penyelidikan secara menyeluruh yang dilakukan oleh Pemerintah Mesir. 

Kementerian Luar Negeri Meksiko pun membenarkan mengenai dua warganya yang tewas dan beberapa yang mengalami luka. Mereka kini sedang bekerja untuk mengkonfirmasi identitas korban lainnya. 

Duta Besar Meksiko untuk Mesir, Jorge Alvarez Fuentes, telah mengunjungi korban luka di rumah sakit. Terdapat lima korban luka yang dirawat di sana dan mereka dalam keadaan stabil. 

Keberadaan kelompok pemberontak di Mesir mulai meraih momentum usai militer berhasil menggulingkan mantan Presiden Muhammad Mursi yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin pada pertengahan 2013 lalu. Pemerintah mengatakan ratusan polisi dan pasukan tewas terbunuh akibat berperang melawan kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) di Provinsi Sinai.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya