Crane yang Ambruk di Masjidil Haram Sudah Dipindahkan

Saat musibah crane jatuh di Masjidil Haram.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
-
Crane
atau alat derek yang jatuh menimpa Masjidil Haram, Jumat pekan lalu, kini sudah berhasil diangkat dan dipindahkan dari lokasi kejadian. Dalam insiden pekan lalu,
crane
yang jatuh menewaskan 111 calon jemaah haji dan melukai 331 orang lainnya.

Dikutip dari laman Saudi Gazette, Kamis, 17 September 2015, seorang sumber yang terlibat dalam proyek perluasan Masjidil Haram mengatakan alat tersebut tidak akan digunakan lagi. 
RI Mulai Proses Santunan Korban Ambruknya Crane di Saudi

"Crane itu tidak akan lagi menjadi bagian dari proyek perluasan Masjidil Haram dan dipasang di sana," tulis harian berhasa Arab, Makkah Daily.  
Dituding Nunggak Bayar Proyek Gedung, Kedubes Saudi Didemo

Kebijakan itu ditempuh berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh komite penyidik. Mereka menyimpulkan, crane besar itu dipasang dengan cara yang salah, sehingga salah satu 'lengan' utamanya patah karena tidak kuat menahan kencangnya terpaan angin. Posisi crane dianggap menyalahi prosedur yang sudah ditetapkan oleh pihak produsen.
Penipu Tobat Serahkan Diri ke Polisi Usai Naik Haji

“Ada sekitar 100 crane lainnya dalam proyek pembangunan Masjidil Haram dan semua crane itu berfungsi cukup baik,” kata sumber itu.

Crane tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan sebagian besar tugas. Sisa pekerjaan pembangunan akan diselesaikan dengan menggunakan crane lain.

Sumber itu juga menyebut, komite penyidik telah memeriksa 100 crane yang masih digunakan di area Masjidil Haram. Secara teknis, semua crane itu aman digunakan. Namun, pemeriksaan itu tanpa melibatkan Badan Pertahanan Sipil.

Selain itu, menurut sumber tadi, kajian tengah dilakukan untuk menentukan apakah crane dibutuhkan dalam pengerjaan proyek itu. 

"Jika seandainya crane tak dibutuhkan, maka alat itu akan dicabut dari Masjidil Haram," kata dia. 

Saat ini, sebagian besar crane dibangun di sisi sebelah selatan dan timur Masjidil Haram untuk mempercepat pembangunan. Pemerintah Saudi ingin memperluas area hingga 400 ribu meter persegi, sehingga ke depannya bisa menampung lebih dari 2,2 juta jemaah haji dari seluruh dunia. 

"Perluasan Mataf hampir rampung dan kini tinggal membutuhkan sedikit sentuhan akhir. Oleh sebab itu, kemungkinan hanya sedikit crane yang dibutuhkan," ujar sumber tadi. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya