Sumber :
- Reuters/David Gray
VIVA.co.id
- Polisi Australia membebaskan tiga dari empat warga yang ditangkap terkait dengan pembunuhan yang dilakukan seorang remaja, Jumat pekan lalu, 2 Oktober 2015.
Ketiga orang tersebut dibebaskan tanpa syarat. Tindakan tersebut diakui polisi sebagai sebuah langkah yang membuat mereka "sangat frustasi."
Baca Juga :
Mengenal Craig Wright, Terduga Pencipta Bitcoin
Mengutip sumber polisi,
The Sydney Morning Herald
mengatakan Jabar telah direkrut oleh sebuah kelompok ekstremis yang berpusat di sebelah barat Sidney.
Komisioner Polisi
New South Wales,
Andrew Scipione mengatakan, Jabar sudah jelas seorang radikal dan memiliki jaringan teroris. Namun mereka hanya bisa menahan satu orang yang berusia 18 tahun, dan mereka tetap tak memiliki bukti kuat untuk menahan tiga lainnya.
"Kecuali kita memiliki bukti yang sangat kuat yang membuat kita berada pada posisi menahan pelaku," katanya kepada stasiun radio komersial 2GB.
"Kami mengambil banyak materi untuk penyelidikan kasus ini, dan itu membutuhkan waktu cukup lama untuk pembuktiannya. Ini sangat membuat kami frustasi," katanya.
Sementara itu, seperti dikutip dari
Channel News Asia,
Kamis 8 Oktober 2015, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull sepakat bahwa aksi penembakan itu terkait dengan terorisme.
Halaman Selanjutnya
The Sydney Morning Herald