Polisi Australia Bebaskan Tiga Tersangka Teroris

kepolisian Australia dalam salah satu penggerebekan teroris di negara tersebut.
Sumber :
  • Reuters/David Gray
VIVA.co.id
- Polisi Australia membebaskan tiga dari empat warga yang ditangkap terkait dengan pembunuhan yang dilakukan seorang remaja, Jumat pekan lalu, 2 Oktober 2015.


Ketiga orang tersebut dibebaskan tanpa syarat. Tindakan tersebut diakui polisi sebagai sebuah langkah yang membuat mereka "sangat frustasi."


Keempat orang tersebut, yang berusia antara 16 hingga 22 tahun, ditangkap selama penggerebekan besar-besaran di Sidney, Rabu, 6 Oktober 2015, setelah Curtis Cheng, seorang pekerja sipil tewas ditembak di bagian belakang kepalanya. Penembakan dilakukan di luar kantor pusat kepolisian New South Wales.


Penembakan dilakukan oleh Farhad Jabar, seorang remaja berusia 15 tahun. Ia dilaporkan meneriakan slogan-slogan agama sebelum menembak pria berusia 58 tahun itu. Farhad akhirnya tewas saat itu juga setelah polisi menembaknya.


Mengutip sumber polisi,
The Sydney Morning Herald
Pelecehan Seksual Bayangi Anak Pengungsi di Australia
mengatakan Jabar telah direkrut oleh sebuah kelompok ekstremis yang berpusat di sebelah barat Sidney.

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia

Komisioner Polisi
Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme
New South Wales, Andrew Scipione mengatakan, Jabar sudah jelas seorang radikal dan memiliki jaringan teroris. Namun mereka hanya bisa menahan satu orang yang berusia 18 tahun, dan mereka tetap tak memiliki bukti kuat untuk menahan tiga lainnya.


"Kecuali kita memiliki bukti yang sangat kuat yang membuat kita berada pada posisi menahan pelaku," katanya kepada stasiun radio komersial 2GB.


"Kami mengambil banyak materi untuk penyelidikan kasus ini, dan itu membutuhkan waktu cukup lama untuk pembuktiannya. Ini sangat membuat kami frustasi," katanya.


Sementara itu, seperti dikutip dari
Channel News Asia,
Kamis 8 Oktober 2015, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull sepakat bahwa aksi penembakan itu terkait dengan terorisme.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya