Hari Pertama di AS, Ini yang Dilakukan Jokowi

Presiden Jokowi mendarat di AS
Sumber :
  • Twitter/@KBRIWashDC
VIVA.co.id
Jokowi Beber 'Mantra' RI di Forum Ekonomi Islam Dunia
- Hari pertama di Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo dan rombongan langsung melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di negeri Paman Sam itu.

Jokowi: Jumlah Peserta Tax Amnesty Baru 344 Orang

Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menemui masyarakat Indonesia yang tersebar di beberapa tempat di Wisma Tilden, Washington DC Amerika Serikat. Sekitar 1.250 orang datang.
Dana Rp11 Ribu Triliun Milik WNI Seliweran di Luar Negeri


Anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana menjelaskan, Presiden Jokowi menjelaskan tantangan dan fokus pemerintah ke depan.

Tantangan terberat yang saat ini dihadapi Indonesia dan juga dialami oleh banyak negara lainnya adalah perlambatan ekonomi dan kurs.


"Ditambah tantangan yang dihadapi saat ini di Tanah Air adalah masalah kebakaran dan kabut asap," ujar Ari, Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.


Jokowi dalam pertemuan itu, dituturkan Ari, menjelaskan upaya-upayanya terkait transformasi fundamental ekonomi. Yakni, dari ekonomi berbasis konsumsi, menuju ekonomi berbasis produksi. "Dalam jangka panjang, jalan yang kita lalui jalan yang benar," ujar Presiden.


Presiden sudah memutuskan fokus pembangunan pada infrastruktur dan ketahanan pangan. Salah satunya mengalihkan subsidi BBM, yang dianggap tidak populis.


"Setiap memutuskan apapun ada tantangannya. Tapi, jalan yang benar yang harus kita lalui," lanjut Presiden.


Jokowi juga menjelaskan, Indonesia selama ini masih sering mengimpor produk-produk pangan seperti beras, jagung, kedelai, gula dan daging.


Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjanjikan akan menekan kebiasaan impor. Dia mengaku tidak takut dengan tekanan-tekanan. "Tidak ada rasa takut dalam diri saya," ujar Jokowi.


Dia mencontohkan, kebijakan pemerintah menenggelamkan kapal penangkap ikan ilegal di perairan Indonesia. Pemerintah mencatat, 7.000 kapal
illegal fishing
lalu lalang di perairan Indonesia.


"113 kapal ditenggelamkan menunjukkan ketegasan," ucap Presiden.


Perintah menenggelamkan kapal itu, jelas Presiden, bukan perkara mudah. Baru tiga pekan setelah diperintahkan, eksekusi bisa dilakukan.


Jokowi mengatakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, tidak perlu takut untuk menenggelamkan kapal-kapal nelayan asing itu. Walau,
di-backing
penguasaha besar.


"
Backingmu
Presiden, baru ditenggelamkan," ucap Presiden.


Presiden juga menegaskan, keseriusan pemerintah dalam membasmi narkoba. Termasuk putusan eksekusi hukuman mati.


"Kalau kita tidak tegas, barangnya akan masuk terus. Saat ini 4,5 juta orang yang kondisinya perlu direhabilitasi," jelas Presiden.


Lima paket kebijakan ekonomi, yang juga dikeluarkan pemerintah, menjadi bahan yang disampaikan Jokowi. "Kita serius membenahi, kita serius memperbaiki. Tiap seminggu, dua minggu akan ada paket keluar. 1,5 bulan sudah keluar 5 paket," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya