Sumber :
- Uni Eropa
VIVA.co.id
- Masyarakat Uni Eropa menguatkan komitmennya pada konservasi lingkungan. Salah satunya mengadopsi bayi gajah.
Untuk memperkuat upaya konservasi dan mendorong ekowisata berbasis masyarakat, delegasi Uni Eropa (UE) di Jakarta telah mengadopsi seekor bayi gajah. Melalui keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 28 Oktober 2015, gajah tersebut lahir di Hutan Konservasi Tangkahan, Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dan dinamakan "Eropa."
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Untuk memperkuat upaya konservasi dan mendorong ekowisata berbasis masyarakat, delegasi Uni Eropa (UE) di Jakarta telah mengadopsi seekor bayi gajah. Melalui keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 28 Oktober 2015, gajah tersebut lahir di Hutan Konservasi Tangkahan, Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dan dinamakan "Eropa."
“Pemberian nama dan adopsi Eropa yang lahir pada 1 September 2015 ini, menandai komitmen jangka panjang UE terhadap keunikan KEL dan kontribusi UE sebesar lebih dari €50 juta untuk melindungi dan menjaga keberlangsungan hutan-hutan di Aceh dan Sumatra Utara,” jelas Frank Viault, Kepala Bagian Kerjasama Delegasi UE untuk Indonesia.
Selain mengadopsi Eropa, awal tahun ini, delegasi UE juga telah mengadopsi gajah muda bernama Aras yang membantu menjaga dan melindungi bagian timur KEL. Aras juga menjadi bagian dari Unit Patroli Gajah Aras Napal.
"Tujuan mengadopsi Aras adalah untuk menarik perhatian publik terhadap pentingnya konservasi dan meningkatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim."
Halaman Selanjutnya
“Pemberian nama dan adopsi Eropa yang lahir pada 1 September 2015 ini, menandai komitmen jangka panjang UE terhadap keunikan KEL dan kontribusi UE sebesar lebih dari €50 juta untuk melindungi dan menjaga keberlangsungan hutan-hutan di Aceh dan Sumatra Utara,” jelas Frank Viault, Kepala Bagian Kerjasama Delegasi UE untuk Indonesia.
