Lagi Australia Dorong Perahu Pencari Suaka ke Indonesia

Sumber :
  • Reuters/Daniel Munoz
VIVA.co.id
Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
- Pemerintah Australia kembali mendorong perahu pencari suaka ke perairan Indonesia. Sebanyak 16 pencari suaka pada Kamis malam kemarin ditemukan terdampar di Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme
Harian Sydney Morning Herald (SMH), Kamis, 27 November 2015 melansir perahu itu didorong balik oleh Angkatan Laut Australia pada Jumat pekan lalu. Saat itu, perahu berada sekitar 200 meter dari Pulau Christmas. 

Indonesia dan Australia Intensif Bicarakan Terorisme
Begitu tiba di Kupang, para pencari suaka itu ditemukan oleh warga sekitar. Menurut petugas polisi yang membantu para pencari suaka turun dari kapal, Farah, mereka bisa saja tewas di laut. 

"Mereka bisa saja mati jika tenggelam atau tidak ada satu pun yang menemukan mereka. Saat ini, mereka dalam kondisi baik. Mereka telah diberikan makan dan air yang cukup, tetapi mereka kehabisan bahan bakar," ujar Farah. 

Juru bicara kepolisian Nusa Tenggara Timur, Jules Abraham Abast, mengatakan, sebagian besar pencari suaka berasal dari India. 

"17 Orang telah kami tahan kemarin di Tabolong, termasuk satu kru asal Indonesia. Dia merupakan kapten kapal," kata Jules. 

Menurut keterangan salah satu pencari suaka, Muhammad Anwar, dari Bangladesh, dia telah membayar US$5.000 atau setara Rp68 juta kepada agen penyelundup manusia untuk membawanya ke Australia. 

"Di negara saya, ada banyak permasalahan, di sana semua hal mahal, sementara gaji rendah, banyak terjadi pembunuhan. Yang saya inginkan bisa tinggal di Australia, tetapi mereka tidak membantu," kata Anwar. 

Dia menyebut, 16 pencari suaka dan kapten kapal meninggalkan Indonesia 10 hari lalu. 

"Kami berhasil mencapai Pulau Christmas, tetapi Australia tidak menerima kami," Anwar melanjutkan. 

Alhasil, mereka ditahan selama lima hari oleh pejabat berwenang Australia. Kemudian, para pencari suaka dikembalikan ke Indonesia. 

"Kami pulang tidak menggunakan kapal yang semula kami tumpangi, sebab kapal tersebut bocor dan kami tidak bisa mengeluarkan air di dalamnya. Australia kemudian memindahkan kami ke kapal lain yang berukuran lebih besar lalu mendorong kami kembali ke Indonesia," papar Anwar. 

Dia menambahkan, butuh waktu empat hari dari Jakarta untuk mencapai Pulau Christmas. Saat ini, 16 pencari suaka dan kapten kapal asal Indonesia telah ditahan dan terus dimintai keterangan. 

Isu dorong balik perahu pencari suaka hingga saat ini masih menjadi batu sandungan dalam hubungan Australia dan Indonesia. Pekan lalu, Menteri Imigrasi, Peter Dutton dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull menolak untuk berkomentar mengenai isu tersebut. Mereka menyebut hal tersebut terkait isu operasional, sehingga tidak bisa dikomentari. 
Ilustrasi kekerasan seksual.

Pelecehan Seksual Bayangi Anak Pengungsi di Australia

Pihak penjaga, juga orang tak dikenal menjadi pelaku utama.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016