Kapal Taiwan Hsiang Fu Chien Tak Pernah Ditemukan

Laju Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
34 WNI Selamat dari Kapal Tenggelam di Malaysia Dipulangkan
- Setelah sepuluh bulan berlalu, upaya pencarian kapal Taiwan, Hsiang Fu Chien yang hilang kontak di Samudera Atlantik tak membuahkan hasil. Kapal tersebut membawa 49 ABK, 21 di antaranya berasal dari Indonesia.

WNI Hamil Tewas Saat Kecelakaan di Malaysia

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamamd Iqbal menyatakan bahwa usaha pencarian sudah dilakukan semaksimal mungkin, termasuk  kerja sama antara Indonesia, Taiwan sebagai pemilik kapal, dan Argentina sebagai lokasi terakhir hilangnya kontak.
15 Jenazah WNI Kapal Tenggelam di Johor Ditemukan


“Kapalnya sampai saat ini tidak ditemukan, kita sudah minta ke otoritas di Argentina untuk mengeluarkan
death certificate
, mereka menolak untuk mengeluarkan itu, karena mereka sebetulnya melakukan pencarian itu secara sukarela, jadi mereka tidak akan mengeluarkan surat itu,” ujar Iqbal saat jamuan makan bersama para wartawan, di Jakarta Pusat, Senin, 11 Januari 2016.


Keputusan resmi, memang seharusnya dikeluarkan oleh Taiwan, karena kapal tersebut memang berbendera Taiwan. Namun, aturan di negara Taiwan, surat pernyataan kematian baru dikeluarkan pengadilan setelah tujuh tahun kejadian.

 

“Berdasarkan hukum Taiwan, pengadilan dapat memutuskan bahwa statusnya itu meninggal, kalau dalam tujuh tahun tidak ada informasi penemuannya,” tutur Iqbal.

 

Tapi, Iqbal berjanji, pemerintah tidak akan diam.  Pemerintah RI akan terus mengupayakan adanya penyegeraan kompensasi yang bisa diberikan pada ahli waris.

 

“Sudah ada solusi yang kita sepakati dengan otoritas di Taiwan, sehingga mereka akan tetapkan. Keluarga korban tetap mendapatkan
advance compentation,
dan hampir semua sudah dapat, tapi nanti kompensasi besarnya didapat setelah tujuh tahun sejak peristiwa itu,” ujar Iqbal.

 

Kapal Hsiang Fu Chien dinyatakan hilang pada Februari 2015. Kapal berbobot 700 ton itu dinyatakan hilang pada 26 Februari, namun Otoritas Perikanan Taiwan baru mengabarkan pada 2 Maret 2015. Dan setelah sepuluh bulan pencarian, nasib kapal tersebut dan ABK-nya tak pernah jelas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya