Sumber :
- REUTERS/Khuram Parvez
VIVA.co.id
- Sebuah bom mengguncang Pakistan pada Rabu, 13 Januari 2016. Ledakan itu menewaskan 14 orang yang berada di sekitar lokasi.
Ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri itu terjadi di dekat area pusat pemberantasan penyakit polio di Quetta, kota yang berada di sebelah barat Pakistan. Menurut juru bicara polisi, korban tewas terbanyak adalah anggota kepolisian.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Korban Ledakan Pakistan Bertambah Jadi 55 Orang
Baca Juga :
Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon
Ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri itu terjadi di dekat area pusat pemberantasan penyakit polio di Quetta, kota yang berada di sebelah barat Pakistan. Menurut juru bicara polisi, korban tewas terbanyak adalah anggota kepolisian.
"Itu adalah bom bunuh diri, kami memiliki sejumlah bukti dari lokasi ledakan," kata Ahsan Mehboob, kepala Polisi Pakistan di provinsi Balochistan, kepada
Reuters,
Rabu, 13 Januari 2016. "Insiden itu terjadi tak lama setelah satu tim dari kepolisian tiba untuk mengamankan area yang menjadi pusat kampanye pemberantasan polio."
Aksi kampanye anti-polio yang dilakukan Pakistan selalu mendapat tentangan dari kelompok militan di Pakistan, yang mengganggap vaksin tersebut diberikan justru untuk menghancurkan rakyat Pakistan.
Menurut laporan World Health Organization (WHO), Pakistan dan Afghanistan adalah negara endemik polio, dan susah diberantas karena terjadinya penolakan yang tinggi dari kelompok militan di kedua negara tersebut.
Kelompok dari Departemen Kesehatan Pakistan yang berusaha melakukan imunisasi polio pada anak-anak kerap menjadi sasaran pembunuhan dan kekerasan dari kelompok-kelompok militan, termasuk dari kelompok Taliban. Kelompok ini menuding, para pekerja kesehatan sebagai perpanjangan tangan dari agen intelijen Amerika.
Kampanye untuk memberantas polio di Pakistan sempat berhasil pada tahun lalu, dengan indikasi turunnya angka penderita polio. Namun, kekerasan yang terjadi pada pekerja kesehatan membuat kampanye itu kembali tersendat.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Itu adalah bom bunuh diri, kami memiliki sejumlah bukti dari lokasi ledakan," kata Ahsan Mehboob, kepala Polisi Pakistan di provinsi Balochistan, kepada
