Pelaku Bom Mobil Turki Diduga dari Suriah

Bom mobil ini menewaskan 28 orang.
Sumber :
  • www.bbc.com

VIVA.co.id - Harian Yeni Safak di Turki mengidentifikasi seorang warga Suriah melalui sidik jarinya yang diduga menjadi pelaku serangan bom mobil di ibu kota Turki, Ankara, kemarin. Mengutip situs Reuters, Kamis, 18 Februari 2016, pria bernama Salih Necar ini diperkirakan memasuki Turki bersamaan dengan para pengungsi dari Suriah.

Sidik jari Necar ditemukan ketika ia menyusup ke negara yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan itu. Namun sayang, harian tersebut tidak menjelaskan dengan rinci mengenai asal sumber informasi, dan dugaan itu masih belum bisa dikonfirmasi oleh pihak bertanggung jawab.

Di samping itu pula, belum ada keterangan atau klaim resmi atas serangan teror hingga berita ini diturunkan. Mobil berisi bom yang digunakan untuk serangan itu meledak dekat markas militer Turki, parlemen dan gedung pemerintah lainnya.

Setidaknya 28 orang tewas dan 61 luka-luka dalam insiden tersebut. Namun, sebuah sumber otoritas keamanan senior Turki menyebut militan Kurdi dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai pihak bertanggung jawab atas serangan itu.

Sementara itu, pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk peristiwa serangan teror yang terjadi di Merasim Sokak, Ankara, Turki pada 17 Februari 2016 pukul 18.31 waktu setempat (23.31 WIB).

"Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati kepada pemerintah dan rakyat Turki, dan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban ledakan seraya mengharapkan agar korban luka-luka dapat segera pulih," demikian bunyi keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 18 Febuari 2016.

Kemlu mengimbau WNI yang berada di Turki untuk mematuhi pengaturan otoritas kemanan setempat, dan menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi.

Sampai sejauh ini diketahui tidak terdapat WNI yang menjadi korban insiden tersebut. Pihak Kemlu bersam Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki.

Wewenang Terbatas, Tak Semua Pelaku Teror Terjangkau BNPT
Personel kepolisian mengangkat peti jenazah almarhum Aiptu Martua Sigalingging, korban serangan teroris di Mapolda Sumut, 25 Juni 2017.

UU Antiterorisme yang Baru Lebih Detail Atur Hak Korban

Kini hak-hak korban aksi teror diatur lebih jelas.

img_title
VIVA.co.id
25 Mei 2018