Bali Process Didorong Jadi Forum Dialog Kebijakan

Jubir Arrmanatha Nassir (kiri) dan Andi Rahmianto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina

VIVA.co.id - Direktur Kerjasama Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Kemlu RI, Andi Rahmianto, mengatakan, Bali Process adalah sebuah mekanisme regional yang akan didorong menjadi policy dialogue forum.

"Dalam Bali Process kali ini kita membuat sebuah deklarasi karena Indonesia menghadapi krisis kemanusiaan di mana kita menerima kedatangan sekitar 1.800 dari Myanmar (Rohingya) dan Bangladesh," kata Andi, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, deklarasi nantinya akan berisi mengenai keperluan BP sebagai sebuah forum kerja sama untuk antisipasi mekanisme respon darurat (emergency response) terhadap krisis seperti yang dialami pengungsi Rohingya.

"Ada langkah konkret yang sudah kami tawarkan dalam pertemuan tersebut. Namun, masih belum bisa disebutkan saat ini karena masih dibahas dengan para peserta. Intinya, langkah konkret akan berisi cara agar BP bisa membangun sebuah mekanisme untuk mengatasi masalah atau suatu insiden (terkait dengan isu utama) sehingga kita bisa maju bersama," ungkapnya.

Bali Process akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 22 dan 23 Maret 2016. Di hari pertama, BP akan diawali dengan pertemuan pejabat tinggi, sementara pertemuan tingkat menteri dilaksanakan pada hari kedua yang membicarakan beberapa tema yang terkait dengan isu utama.

Yunani Kutuk Penggunaan Gas Air Mata untuk Usir Imigran
Pertemuan Menkumham RI dengan Menteri Kehakiman Australia

Menkumham: Indonesia Kewalahan Hadapi Imigran

"Kita urus rakyat kita susah. Ditambah pengungsi lagi."

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016