Ngeri, Pernikahan di India Malah Bisa Hilangkan Nyawa

Private dan intimade wedding party kini semakin dilirik pasangan-pasangan muda.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Perayaan pernikahan seharusnya menjadi momen yang membahagiakan bagi pasangan dan keluarga. Namun di India Utara, peristiwa ini malah kerap menjadi duka.

MUI: Kemlu Ragu Bersikap Terhadap Kekerasan Muslim India

Sejumlah tragedi di sebuah pesta pernikahan berulang kali terjadi di desa Raipur Bhood, negara bagian Uttar Pradesh. Akhir pekan lalu, seorang fotografer yang dipekerjakan untuk mengabadikan momen pernikahan itu, justru terkena tembakan oleh anggota keluarga calon pengantin pria, menjelang pesta pernikahan.

Raju, terkena luka tembak di perut dan meninggal karena luka tersebut ketika dilarikan ke rumah sakit. Seorang gadis berusia 17 tahun bernama Meenakshi juga menjadi korban. Tembakan perayaan yang menjadi simbol pernikahan itu tidak dimaksudkan untuk melukai seseorang, namun korban kerap berjatuhan.

FPI Cs Ancam Sweeping Warga India, Nama Raam Punjabi Disinggung

Raju dan Meenakshi juga bukan satu-satunya korban. Pekan lalu, ayah dari pengantin pria di sebuah desa lain di India Utara juga secara tidak sengaja melukai seorang anak berusia 12 tahun. Sementara di sebuah desa ketiga, seorang wanita terluka saat menyaksikan perayaan pernikahan.

Pada bulan Februari saja, total empat orang tewas dalam tembakan perayaan di pernikahan yang dilakukan hanya di negara bagian Uttar Pradesh. Dalam salah satu insiden, pengantin pria terluka parah setelah salah satu tamunya melepaskan tembakan di udara. Ada pula Amit Rastogi, yang memimpin prosesi tradisional ke rumah pengantin wanita, juga terkena tembakan di kepala.

Sindir Budiman Sudjatmiko, Pigai: Berat Ya Jadi Orang Berpikir

Tembakan perayaan ini telah lazim dilakukan di India. Namun, kini pemerintah India ingin menghapusnya.

"Melepaskan tembakan dengan senjata selama prosesi pernikahan telah menjadi semacam tren di India. Sudah saatnya pemerintah mengencangkan prosedur pemberian lisensi senjata dan juga mengembangkan mekanisme yang kuat untuk memastikan lisensi ini tidak disalahgunakan," kata Manoj Jain, seorang hakim di Delhi, seperti dilansir dari BBC, Kamis, 17 Maret 2016.

Tembakan perayaan dengan menggunakan senjata ini untuk menunjukkan kejantanan dan status, sebagian juga digunakan sebagai alternatif untuk pengganti kembang api. Hal serupa juga terjadi di Afghanistan dan Timur Tengah, Balkan, dan di beberapa tempat lain.

Pada umumnya, beredar pemahaman yang keliru bahwa menembakkan senjata ke udara akan menghindari luka kepada siapa pun. Namun, seorang dokter di Los Angeles menyebutkan bahwa senjata yang ditembakkan ke udara justru lebih membahayakan dan bisa melukai orang, dibandingkan penembakan biasa.

Laporan : Dinia Adrianjara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya