Pria Inggris Diusir dari Pesawat di Italia

pesawat Easyjet
Sumber :
  • mirror.co.uk/Easyjet

VIVA.co.id – Seorang pria Inggris dicoret dari daftar penumpang pesawat easyJet rute Roma - London. Ia diturunkan dengan tangan diborgol oleh polisi setelah sesama penumpang merasa "tidak merasa aman" dengan pria Inggris tersebut.

Penampakan Pesawat Jet Pribadi Terbesar

Meghary Yemane-Tesfagiorgis, demikian namanya, dikawal turun dari pesawat yang bersiap terbang dari Roma ke London. Ia mengaku merasa direndahkan dan diperlakukan secara rasis.

"Saya menjadi sasaran interogasi lebih lanjut dan intimidasi oleh pihak berwenang Italia sebelum meninggalkan untuk duduk di bandara selama 15 atau lebih jam," katanya seperti dikutip Indianexpress dari ITV News, Jumat, 8 April 2016.

Protes Layanan Pesawat, Penumpang Ditinju Karyawan Maskapai

Tesfagiorgis bercerita, saat itu  pesawat sedang menunggu di landasan ketika anggota awak kabin membuat pengumuman pesawat belum bisa terbang.  "Setelah 20 menit keterlambatan kapten menjelaskan kesalahan teknis dengan bagasi dan memberitahu kami bahwa penerbangan akan dimulai segera," katanya tentang insiden tersebut.

Lalu tiba-tiba awak kabin muncul dan bertanya "Apakah ada penumpang dengan nama terakhir Yemane-Tesfagiorgis dalam penerbangan ini?"

Gara-gara Belahan Dada, Wanita Ini Diusir dari Pesawat

"Saya kemudian diminta untuk datang ke depan kabin di mana saya langsung  disambut oleh polisi bersenjata dan diminta untuk meninggalkan pesawat. Pilot juga menjelaskan bahwa sesama penumpang telah menyatakan bahwa dia tidak merasa aman dengan keberadaan saya dalam penerbangan itu," katanya.

“Yemane-Tesfagiorgis ditanyai oleh pihak berwenang sebagai akibat dari penumpang lain melaporkan kekhawatiran tentang perilakunya. Keselamatan dan keamanan penumpang dan awak adalah prioritas utama kami dan penerbangan harus mengambil masalah keamanan serius," kata easyJet, melalui sebuah pernyataannya.

"Pesawat easyJet kemudian memindahkan Yemane-Tesfagiorgis pada penerbangan berikutnya dari Roma ke London setelah pihak berwenang mengkonfirmasi mereka membolehkan dia berangkat," lanjut easyJet.

Meski bisa melanjutkan perjalanan, Tesfagiorgis mengaku kecewa karena tak mendapatkan penjelasan terinci, apa yang telah ia lakukan hingga penumpang lain merasa tak nyaman. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya