Ledakan di Kabul Tewaskan 28 Orang

Warga berkerumun di depan gedung pemerintah yang jadi sasaran bom di Kabul.
Sumber :
  • REUTERS/Ahmad Masood

VIVA.co.id – Jumlah korban tewas akibat ledakan yang terjadi di Kabul, Afghanistan, meningkat. Reuters memberitakan jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 28 orang, sementara korban luka mencapai 329 orang.

Ada Unsur Balas Dendam, Ini Deretan Alasan Rusia Jadi Terget Serangan ISIS

Pelaku melakukan aksi bunuh diri dengan meledakkan kendaraan yang diikuti baku tembak sengit. Petugas keamanan mengatakan, serangan itu sudah selesai, dan area telah dibersihkan.

Seperti diberitakan oleh BBC, Selasa, 19 April 2016, juru bicara kelompok militan Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi pada pagi hari tersebut. Ledakan ini berada di wilayah yang dekat dengan pemukiman, masjid, sekolah, dan bisnis area, serta kantor Departemen Pertahanan, kementerian lain, dan gudang militer.

ISIS-K Bertanggungjawab Atas Aksi Terorisme di Rusia, Taliban Buka Suara

Menurut BBC, sejumlah tentara dan petugas keamanan menjadi korban, namun jumlah korban dari warga sipil jauh lebih banyak. Ledakan tersebut sangat kuat, bahkan menghancurkan kaca jendela di gedung yang berjarak sekitar 1,5 km dari pusat ledakan.

Ledakan ini terjadi hanya selang seminggu setelah kelompok militan Taliban berjanji akan melakukan serangan ofensif pada pemerintah Afghanistan.

Peran G20 dalam Menyelesaikan Krisis Afghanistan  

"Salah seorang pelaku meledakkan dirinya dari truk yang terparkir di area publik dekat gedung pemerintah. Sementara satu pelaku lagi sempat terlibat tembak menembak dengan petugas sebelum akhirnya tewas tertembak," ujar Kepala Polisi Kabul, Abdul Rahman Rahimi.

Serangan ini berpotensi meningkatkan kembali perang antara Taliban dan pemerintah Afghanistan, yang telah terjadi sejak 37 tahun yang lalu.

VIVA Militer: Pasukan Taliban Afghanistan

Rusia Akan Hapus Taliban dari Daftar Teroris Internasional, Sengaja Buat AS Kesal?

Rusia mengumumkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris internasional, kata para pejabat di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
3 April 2024