- Biro Pers-Setpres
VIVA.co.id – Lawatan Presiden Joko Widodo ke Belanda, hari ini, Jumat 22 April 2016, akan menandai kunjungan resmi Presiden Indonesia setelah 16 tahun. Terkhir kali, kunjungan ke negeri kincir angin ini dilakukan Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, agenda Presiden di Belanda akan fokus pada pembahasan G to G (government to government).
"Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda, Raja Belanda, dan juga Ratu Maxima. Namun dalam kapasitasnya sebagai United Nations Advisor untuk masalah ekonomi inklusif," ujar Retno dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 22 April 2016.
Rangkaian kegiatan kenegaraan Presiden akan dimulai dengan menyambangi Catshuis, Kediaman Resmi Perdana Menteri Kerajaan Belanda, untuk melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Mark Rutte. Di pertemuan ini akan ditandatangani nota kesepahaman bidang riset dan pendidikan tinggi, serta di bidang kemaritiman.
Setelah pertemuan dengan Perdana Menteri, Presiden akan berkunjung ke Port of Rotterdam. Sebagaimana diketahui, Port of Rotterdam merupakan salah satu pelabuhan tertua dan tersibuk di dunia. Selain melakukan peninjauan kompleks pelabuhan, Jokowi juga akan berbincang dengan 20 Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan Belanda yang terkait dengan kemaritiman dan manajemen pengelolaan air. "Keunggulan Belanda adalah di dua bidang itu," kata Retno.
Pada siang hari, Presiden akan menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Belanda di Grand Hotel Amrath Kurhaus. Dalam forum bisnis tersebut, diperkirakan akan hadir 15 CEO perusahaan terkemuka Belanda.
"Forum bisnis Belanda-Indonesia akan menghasilkan sejumlah komitmen kurang lebih senilai US$601,2 juta," jelas Retno.
Setelah menunaikan ibadah shalat Jumat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Presiden Jokowi akan mengunjungi Universitas Leiden dan akan beramah tamah dengan Mahasiswa PhD asal Indonesia.
Sore harinya, Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan ke Istana Noordeinde untuk bertemu dengan Raja Belanda Willem-Alexander dan juga Ratu Maxima, sebelum kembali bertolak ke Tanah Air menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
