Krisis Energi, PNS Venezuela Kerja Dua Hari Per Minggu

Krisis listrik membuat pemerintah Venezuela mengurangi energi besar-besaran
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Eduardo Ramirez.

VIVA.co.id – Krisis energi yang dialami Venezuela makin menghebat. Setelah keputusan mematikan lampu selama empat jam dalam sehari, kali ini pemerintah mengurangi jam kerja PNS sebanyak tiga hari.

Krisis Venezuela: Maduro Blokir Bantuan, Kota Perbatasan Rusuh

Sebelumnya, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah meminta kepada seluruh PNS di Venezuela, untuk libur pada hari Jumat. Libur pada hari Jumat telah diberlakukan sejak April hingga Mei mendatang pada PNS negara tersebut yang berjumlah 2,8 juta orang untuk mengurangi konsumsi listrik. Krisis yang energi yang berpanjangan membuat pemerintah kembali mengurangi jam kerja.

"Mulai besok, selama paling sedikit dua minggu, seluruh PNS tidak akan bekerja pada hari Rabu, Kamis, dan Jumat," kata Maduro melalui siaran televisi pemerintah, seperti dikutip BBC, 27 April 2016.

AS Siapkan Sanksi untuk Presiden Venezuela

Kekeringan yang saat ini melanda negara tersebut membuat level air di waduk utama dan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Guri, mendekati level kritis. Padahal dam tersebut memproduksi dua per tiga kebutuhan listrik di Venezuela.

"Guri hampir menjadi gurun. Dengan semua langkah-langkah ini, kita akan menyimpannya," katanya. Ia menambahkan bahwa penurunan air dalam sehari telah melambat hingga 20 cm.

AS Perintahkan Keluarga Kedubes Tinggalkan Venezuela

Kekurangan air dan pengurangan listrik membuat 30 juta rakyat Venezuela makin terpuruk. Mereka sudah tertekan oleh resesi yang membuat harga kebutuhan pokok jadi melambung dan langka. Rakyat Venezuela harus antri panjang hanya untuk mendapatkan susu dan obat-obatan.

Presiden Nicolas Maduro terus didesak mundur oleh kelompok oposisi karena dianggap gagal menjalankan pemerintahan. Namun Maduro terus meminta pendukungnya untuk bertahan dan memahami kondisi. Ia berulangkali mengatakan, situasi ini terjadi karena serangan kelompok oposisi yang terus menginginkannya untuk turun.

Laporan : Dinia Adrianjara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya