Militer Kamboja Endus Rencana Kudeta PM Hun Sen

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen
Sumber :
  • Reuters/Samrang Pring

VIVA.co.id – Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Chum Sucheat, mengungkapkan pihak militer tengah menyelidiki sebuah video, yang menunjukkan seorang pria mengumumkan rencana mengkudeta Perdana Menteri Hun Sen.

Aksi Mulia Prajurit Wing Komando I Kopasgat Sentuh Warga Kampung Jatiwaringin Pondok Gede

Dalam video yang berdurasi empat menit, pria tak dikenal itu mengumumkan rencana untuk membebaskan bangsa Kamboja dari rezim diktator Hun Sen. Dia menjadi perdana menteri sejak 1998.

Secara terpisah, beberapa konvoi tank juga dipindahkan dari perbatasan Thailand ke dekat Phnom Penh, Ibu kota Koamboja, dengan dalih untuk "reparasi". Namun, Sucheat menegaskan pemindahan tank itu tidak terkait dengan ancaman kudeta.

Kisah Nyata di Balik Rumah Bagus Pasukan Tengkorak dan Hadiah 5 Miliar dari Jenderal TNI Maruli

"Beberapa tank yang dibawa dari Provinsi Preah Vihear untuk diletakkan di pangkalan militer di Kompong Speu adalah untuk perbaikan. Karena sekarang musim hujan jadi kita perlu membawanya ke tempat yang aman. Saya jamin ini tidak terkait dengan permasalahan apa pun," ujarnya, seperti diberitakan Cambodia Daily, Rabu, 20 Juli 2016.

Pengumuman itu terjadi tak lama setelah puluhan ribu orang diperkirakan akan berkumpul di Phnom Penh, Minggu, 24 Juli 2016, untuk bergabung dalam prosesi pengawalan tubuh analis politik yang dibunuh, Kem Ley, kembali ke kampung halamannya di Provinsi Takeo, 70 kilometer sebelah barat daya ibu kota.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Sucheat mengatakan, militer telah mulai menyelidiki video yang diunggah ke Youtube dan Facebook, menunjukkan seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai 'Siem Reap Angkor", dan menyerukan militer untuk mempersiapkan kudeta.

"Kegiatan ini sangat gila. Angkatan Bersenjata Kamboja siaga mencari orang yang ingin melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Kami tidak akan membiarkan kudeta terjadi di Kamboja. Ini tidak bisa dimaafkan," kata Sucheat. (ren)

Ilustrasi rudal balistik Houthi Yaman

Tak Ciut dengan Gempuran AS, Houthi Mengganas Beri Perlawanan Sengit

Drone canggih MQ-9 milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh oleh kelompok Houthi di Yaman.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024