Negara-negara Muslim yang Pernah Dipimpin Non-Muslim

Wakil Wali kota Mardin, Februniye Akyol, saat 'blusukan'.
Sumber :
  • Twitter Februniye Akyol

VIVA.co.id – Terpilihnya Shadiq Khan menjadi Wali kota London menggantikan Boris Johnson, tentu menjadi pro dan kontra. London yang mayoritas penduduknya beragama Kristen seperti 'kikuk' dipimpin oleh seorang Muslim.

Inilah sejarah bagi pemerintahan Inggris. Khan adalah imigran Pakistan yang pindah ke negeri Ratu Elizabeth II.

Meski ia seorang Muslim, namun Khan menegaskan kalau dirinya 'milik' semua warga ibu kota Inggris itu. Lantas, bagaimana dengan seorang Kristen memimpin negara mayoritas Muslim?

Melansir situs Stylewhack, Rabu, 12 Oktober 2016, merilis negara-negara yang memilih non-Muslim sebagai pemimpin.

1. Masih ingat Boutros Boutros-Ghali? Ia adalah mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa 1992-1997.

Ia ternyata seorang penganut Kristen Koptik dan menjadi Menteri Luar Negeri Mesir selama 14 tahun. Mesir merupakan negara yang 90 persennya Muslim.

Ghali juga salah satu tokoh sentral di balik perdamaian singkat Israel-Palestina di Camp David pada 1995.

2. Michel Sulaiman. Ia mantan Presiden Lebanon Periode 2008-2014.

Sulaiman juga mantan komandan Angkatan Darat Lebanon di negara berpenduduk 54 persennya Arab Muslim. Ia adalah pengikut setia Kristen Maronite yang merupakan kelompok Kristen utama di Lebanon.

3. Kamran Michael. Ia saat ini menjabat sebagai Menteri Perhubungan Pakistan Periode 2013-2016. Ia seorang Kristen taat di negara berpenduduk 96,4 persen Muslim.

Sebelumnya, Michael anggota Senat Pakistan dan anggota Komite Perubahan Iklim, Industri Tekstil dan Makanan dan Kesehatan Nasional Pakistan.

Mantan Sekjen PBB, Boutros-boutros Ghali.

Boutros-Boutros Ghalitengah berkacamata – (Reuters.com).

4. Februniye Akyol. Namanya tiba-tiba menjadi terkenal setelah menjabat sebagai Wakil Wali kota Mardin, Turki, sejak 2014.

Ia penganut Kristen Ortodoks sekaligus wakil Wali kota non-Muslim perempuan pertama. Turki merupakan negara dengan populasi 96,5 persen Muslim.

5. Kota Ramallah, Palestina pernah dipimpin Janet Mikhail. Ia salah satu tokoh berpengaruh di Palestina.

Sebab, Janet merupakan mantan Wali kota Ramallah, yang sebelumnya adalah seorang guru sekolah selama 20 tahun.

Ia penganut Kristen Katholik, dan hingga kini masih menjabat sebagai anggota Dewan Rakyat Ramallah.

6. Alees Thomas Samaan. Ia menjadi seorang Kristen wanita pertama mengisi kursi Majelis Tinggi Parlemen Bahrain.

Sebelumnya, Samaan menjabat Penasehat dan Wakil Ketua Komite Jasa Bahrain, serta Dewan Syura Bahrain pada 2005. Bahrain adalah negeri berpopulasi 70,3 persen Muslim.

Mantan Wali kota Ramallah, Janet Mikhail.

Mantan Wali kota Ramallah, Janet Mikhail (Carbonated.TV).

Masjid Badshahi, Saksi Sejarah Hubungan RI dan Pakistan

7. Leopold Sédar Senghor. Ia adalah Presiden Senegal beragama Kristen Katholik, yang memerintah negeri berpenduduk 95,4 persen Muslim selama 20 tahun (1960-1980).

Ia juga dijuluki sebagai "Presdien Penyair". Senghor merupakan pelopor demokrasi yang warisannya terus hidup hingga kini.

Melihat Potensi Investasi Besar di Pakistan

Selain sebagai politisi ulung, Presiden Shenghor juga seorang sastrawan dan teoretikus budaya yang andal.

Karena jasa-jasa positifnya, ia mendapat “ganjaran” sejumlah penghargaan bergengsi seperti Jawaharal Nehru Award for International Understanding, dan Peace Prize of the German Book Trade.

Pakistan Jamin Kemudahan Berbisnis bagi Investor Asing

Ia meninggal dunia pada 2001 di usianya ke-95 tahun.

Pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai Palestina (20/11) di New York, AS

Indonesia Prakarsai Pertemuan Khusus Palestina dengan DK PBB

RI berhasil mendorong digelarnya pertemuan Palestina

img_title
VIVA.co.id
12 Februari 2020